Cara Pencegahan Sexting Terhadap Anak Remaja

Jaman sudah berubah, anak-anak remaja saat ini sudah terkonsumsi
dengan yang namanya berkomunikasi lewat hadphone dan Internet. Jaringan
sosialisasi remaja jaman sekarang pun semakin luas dengan adanya
tekonologi canggih Kebanyakan, para orang tua pun tidak tahu sejauh
mana anak remaja bergaul di lingkungan maupun melalui dunia maya.
Namun, sayangnya bergaul lewat handphone dan Intenet diantara para
remaja justru menghasilkan dampak yang negatif. Salah satunya,
baru-baru ini di Amerika Serikat, para orang tua remaja dikagetkan
dengan trend baru yang bernama “sexting”. Dalam bahasa Indonesia,
berarti kirim gambar pornografi sesama teman atau pacar dalam bentuk
foto atau video lewat handphone.

Salah satu contoh kasus terjadi di tahun 2009 di kota Seattle,
seorang remaja bernama Brooke Nielsen dengan seorang temannya iseng
berfoto ria ketika mandi bersama. Menurut pernyataan ibunda Brooke,
Kathy Nielsen, anaknya Brooke langsung men-delete foto tersebut, dan
temannya juga membantah tuduhan menyebarkan foto bugil mereka. Namun,
kenyataannya foto telanjang dua remaja tersebut sampai ke handphone
seorang teman seklasnya dan juga seorang pemain football sekolah
mereka. Dan akhirnya,jatuh pula ketangan Wakil Kepala Sekolah.
Walhasil, Brooke dan temannya dihukum dan diberhentikan sementara dari
tim cheerleader sekolah mereka.

Contoh lainnya yang sempat menghebohkan Amerika Serikat, yaitu kasus
bocornya foto telanjang bintang top remaja Disney Vanessa Hudgens yang
tentunya masyarakat tahu lewat acara High School Musical. Foto yang
diambil dan dikirim melalui handphone untuk sang kekasih Zac Efron,
yang juga bintang High School Musical ini pada tanggal 6 September 2007
tersebar di Internet. Tidak lama kemudian, Vanessa mengeluarkan
pernyataan kepada publik, khususnya para remaja dan orang tua, bahwa ia
sangat menyesal telah mengambil foto tersebut dan berjanji tidak akan
berbuat hal seperti itu lagi.

Sebagai orang tua, khususnya orang Indonesia, memang tidak terbiasa
dalam hal membahas hal-hal yang berbau seksual kepada anak-anak, karena
masih dianggap tabu. Walau bagaimana pun juga, penting sekali Anda
sebagai orang tua mengadakan pembicaraan pribadi dan bimbingan mengenai
resiko dan akibat sexting terhadap putra atau putri Anda.

Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah, ajak anak Anda
berdiskusi tentang sexting. Cari tahu jika mereka mengerti akan istilah
tersebut. Jika tidak, bukan berarti Anda harus merasa lega. Dilain
pihak, Anda justru harus jelaskan, bahwa apa itu sexting, serta resiko
dan akibat sexting secara jelas dan detil. Apabila anak Anda menjawab,
bahwa ia telah pernah melakukannya untuk main-main, jangan terlihat
kaget dan panik. Hal ini akan membuat si anak akan lebih takut untuk
berbicara lebih dalam.

Langkah selanjutnya adalah, Anda harus menerangkan kepada anak Anda,
bahwa mengirim foto pribadi atau orang lain yang berbau seksual
merupakan sesuatu yang menyangkut penyalah-gunaan pribadi seseorang.
Walaupun remaja menganggap sexting sebagai iseng atau main-main,
tegaskan kepadanya bahwa tanggapan orang lain berbeda. Sexting bisa
memberi kesan terhadap orang lain, bahwa sang pelaku sexting adalah
seseorang yang nakal, yang bisa menjadi target pelecehan seksual.

Kemudian beri peringatan,bahwa handphone mudah sekali dicuri, karena
itu beri tahu mereka untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan
gambar-gambar dalam ponsel. Karena apabila sudah tercuri, dan terdapat
foto-foto pribadi yang berbau seksual, kemungkinan besar foto-foto
tersebut akan tersebar di Internet atau dikirimkan kepada orang lain.
Kemudian tegaskan kepada anak Anda, jangan sekali-kali mengambil atau
mengirim foto-foto yang sangat pribadi, apalagi yang berbau seksual, di
handphone maupun Internet.

Setelah itu jelaskan pula, bahwa sexting merupakan aktivitas
kriminal dan ilegal. Jika ketahuan oleh polisi dan pihak hukum, sang
pelaku sexting akan mendapat hukuman penjara. Karena sexting termasuk
dalam kategori pornografi anak di bawah umur dan pelecehan seksual.
Contohnya, jika pacar anak Anda berusia 17 tahun dan ketahuan memiliki
foto telanjang remaja putri Anda yang berusia 16 tahun, jika
tertangkap, sang pacar akan dipenjara dan namanya akan terdaftar sebagi
pelaku pelecehan seksual sama halnya dengan pemerkosa anak-anak di
bawah umur.

Hal lain yang harus diterangkan kepada putri atau putra remaja Anda,
sexting akan mengakibatkan dampak negatif seperti kehilangan teman atau
berkurangnya bersosialisasi. Kemungkinan besar jika tertangkap
melakukan sexting, orang tua teman anak Anda, maupun orang-tua lainnya
yang mengenal anak Anda akan melarang anak-anak mereka untuk bermain
dengannya. Selain itu, sudah pasti jika seseorang remaja ketahuan
melakukan sexting di sekolahnya, mereka akan mendapat hukuman
pemberhentian sementara atau bahkan permanen di tim ekstra kurikuler
mereka. Dan juga, jika sampai tersebar di Internet, hal ini akan
mengganggu kehidupan mereka di masa depan, khususnya pada saat kuliah
maupun berkarir.

Tindakan yang terakhir adalah, Anda sebaiknya meluangkan waktu untuk
bekerja sama dengan orangtua murid lainnya dan organisasi guru sekolah
anak Anda untuk mengadakan semacam pertemuan mengenai bahaya sexting
terhadap remaja. Langkah ini dapat membantu orang tua untuk mencegah
anaknya melakukan sexting. Pertemuan seperti ini juga bisa dilakukan
dengan orang-orang yang berdomisili di sekitar rumah Anda, kontak
kantor polisi terdekat untuk bekerja sama dan selain bisa menyewa
gratis ruang pertemuan di kantor polisi tersebut. (Inna/berbagaisumber).

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?34620

Untuk
melihat Artikel Amerika / Parenting lainnya,
Klik disini

Klik disini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :