KabariNews – Menghadapi krisis ekonomi global yang dampaknya mulai terasa di Indonesia, banyak nasabah mulai menutup kartu kreditnya. Mereka yang menutup kartu kredit umumnya nasabah pemilik beberapa kartu kredit sekaligus.

Meiliana (29), sekretaris sebuah perusahaan survey marketing terkemuka di Jakarta mengaku menutup dua dari empat kartu kredit yang dimilikinya. “Tagihan saya di dua kartu kredit itu sekitar dua juta-an, begitu habis gajian bulan kemarin langsung saya lunasi dan saya tutup.” ujarnya ketika ditemui Minggu (26/04) di Jakarta.

Menurut Meiliana tindakannya itu sebagai antisapasi menghadapi krisis global sehingga sekarang Meiliana berhati-hati menggunakan kartu kredit. Hal yang sama dilakukan Saptono (41) seorang manajer di perusahaan perkayuan. “Minggu kemarin saya tutup kartu kredit saya, sekarang tinggal punya satu buat jaga-jaga saja” katanya. Saptono beralasan, selain lelah selalu bayar bunga berbunga dalam tagihan kartu kreditnya, dia juga kini mulai mengerem belanja konsumsi menggunakan kartu kredit karena takut terkena dampak krisis global.”Bisa aja kan tahu-tahu bunganya melambung” tambahnya lagi.

Sementara Santi Oktavia (24), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, menceritakan dirinya baru saja menutup satu kartu kredit miliknya lantaran dirinya merasa tidak pernah mengajukan aplikasi kartu kredit dari bank penerbit. “Saya juga bingung, kok saya dikirimi kartu kredit. Padahal saya tidak merasa mengajukan aplikasi.” ujarnya sembari menerangkan dirinya memang pernah mengajukan personal loan dari bank tersebut dan disetujui. “Mungkin pas saya ajukan personal loan, mereka anggap saya juga mengajukan aplikasi kartu
kredit, padahal tidak.”katanya. Sesaat setelah menerima kartu kredit itu, Santi langsung mengguntingnya menjadi dua. Santi mengaku tak mau menggunakan kartu kredit ‘cuma-cuma’ itu.

“Nambah-nambahin hutang saja.” katanya pendek.

Data BI  

Banyaknya nasabah yang menutup kartu kredit sejalan dengan data yang dimiliki Bank Indonesia (BI). Menurut data pertumbuhan kartu kredit BI jumlah kartu kredit hingga akhir Februari 2009 tercatat 11.552.233 kartu. Ini berarti telah terjadi penurunan sebanyak 10.339 kartu selama satu tahun dibanding periode yang sama tahun 2008 sejumlah 11.562.572 kartu.

Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya bahkan saat krisis ekonomi tahun 1997 sekalipun. Dari jumlah penurunan kartu kredit yang cukup signifikan tersebut, dapat digambarkan bahwa masyarakat mulai mengerem konsumsi melalui kartu kredit. Demikian diungkapkan para pengamat perbankan.

Sementara disisi lain, bank penerbit pun mulai selektif menerbitkan kartu kredit untuk menghindari resiko gagal bayar. Meskipun disaat bersamaan rasio kredit bermasalah turun dari 11,2 persen pada Januari 2009 menjadi 10,6 persen pada Februari 2009.