Surabaya. Suro dan Baya. Berarti ikan hiu dan buaya. Dua
binatang yang jadi mitos pertempuran antara pasukan Majapahit yang
dipimpin Raden Wijaya melawan utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol
digambarkan sebagai ikan hiu dan Raden Wijaya digambarkan sebagai buaya.
Menurut cerita pertempuran itu berlangsung di Kalimas, sebuah sungai
pecahan sungai Brantas.

Dalam perjalanannya, Surabaya memiliki makna penting bagi sejarah
Indonesia. Setelah Perang Dunia II usai, sekitar bulan Oktober, ribuan
pasukan Inggris – India yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter
Sothern Mallaby mendarat di Surabaya untuk melucuti tentara Jepang.
Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tapi puluhan ribu
pasukan Indonesia menolak. 10 November Inggris mulai membom Surabaya dan
perang sengit berlangsung selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak
jatuh pasukan Indonesia.

Pertempuran ini adalah pertempuran paling berdarah yang dialami
pasukan Inggris. Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa,
pertempuran tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tugu
pahlawan yang megah dibangun di tengah kota untuk mengingatkan akan
peristiwa heroik itu.

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur, dengan Selat
Madura di Utara dan Timur, Sidoarjo di Selatan, serta Gresik di Barat.
Dengan penduduk sekitar 3 juta jiwa kota ini tumbuh menjadi kota
terbesar kedua di Indonesia dengan kegiatan penduduknya bergerak di
bidang jasa, industri dan perdagangan. PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing’s
Group dan Unilever memiliki pusat bisnis di Surabaya.

Kini Surabaya telah banyak berkembang. Tak sekadar kenangan terhadap
peran terhadap sejarah Indonesia. Bila sepuluh atau dua puluh tahun
lalu, Surabaya dikenal sebagai kota dengan hawa dan temperamen
masyarakatnya yang pemarah dan panas. Kini kondisi itu tak ada lagi.

Surabaya kini menjadi kota dengan keteduhan yang menyenangkan. Hampir
tak ada tanah gersang terlihat di jalan yang tak ditutup oleh pepohonan.
Taman kota dengan luasan bervariasi dibangun di hampir sudut kota.
Lihat saja taman Bungkul, taman Ketabangkali, taman Flora, taman di
Penjaringan dan ratusan taman yang tersebar di hampir seluruh kecamatan
di Surabaya.Taman itu dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak dan
kadang bunga dan burung-burung. Kini para ibu membawa anak-anaknya untuk
bermain pada setiap minggu atau sore hari. “ Surabaya kini teduh dan
menyenangkan,“ kata Norman Iim, seorang Surabaya yang 10 tahun tinggal
di Jakarta.

Tak hanya itu. Jembatan Suramadu juga menjadi sarana pariwisata
terbaru di Surabaya. Madura yang sebelumnya agak terisolasi karena
batasan laut, kini berakses penuh dengan Surabaya. “Orang bisa belanja
batik Madura dengan hitungan jam saja, “kata Vitrie seorang penikmat
batik. Tak hanya berbelanja batik, kadang masyarakat Surabaya
menyeberangi jembatan yang kini terpanjang di Indonesia itu. Atau
menikmati Selat Madura dengan kapal ferry wisata.

Walikota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini adalah seorang birokrat
yang tahu betul bagaimana memuaskan kebutuhan masyarakatnya. Pohon
ditanam, taman kota dibangun, mengaktifkan kembali pos masyarakat
terpadu (perkumpulan ibu-ibu yang bergerak di bidang kesehatan
lingkungan dan anak), dan lebih memberdayakan potensi masyarakat.
Sebagian besar masyarakatnya berkesadaran besar peduli terhadap
lingkungannya.

Tak hanya itu. Meski tak banyak, pemerintah daerah juga mulai
membangun sarana untuk pejalan kaki dan sepeda di kota ini. Memikirkan
jenis transportasi komunal semacam bus untuk alat transportasi dalam
kota. “ Sehingga mereka bisa meninggalkan mobil dan memilih naik bus,”
kata Tri Rismaharini, walikota Surabaya. Sebagian besar karyawan yang
bekerja di pusat kota Surabaya, memang bertempat tinggal di Sidoarjo dan
Surabaya Barat. Sehingga alat transportasi massal yang murah memang
sangat perlu.

Pelayanan publik di Surabaya juga dinilai sangat baik. Tahun ini
Surabaya menjadi peringkat pertama mengalahkan 22 kota lainnya di
Indonesia untuk layanan publik menurut standar Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Mereka memuji Unit Pelayanan
Terpadu Satu Atap, Kantor Pertanahan, Inspektorat Kota Surabaya, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil serta pelayanan Perijinan Terpadu dan
beberapa pelayanan publik lainnya di Surabaya. Mereka dinilai cepat
tanggap melayani masyarakat.

Bagi lembaga anti korupsi ini, layanan publik yang baik merupakan hal
penting dalam keberhasilan pemberantasan korupsi. Surabaya sudah ada
pelayanan satu hari pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), pelayanan SIM keliling dan pelayanan SIM pada malam hari.

Contoh lain juga dapat terlihat pada perbaikan pelayanan publik. Dinas Perhubungannya telah memiliki kamera CCTV
untuk pengawasan ruang pelayanan di stasiun, terminal dan bandara.
Membuat sistem antrian elektronik, memiliki unit mobil penguji keliling,
menerapkan penyederhanaan alur pelayanan dengan cara memasang 3 loket
bagi pemohon. “Kami juga bekerja keras untuk memberantas calo,” kata
Risma.

Surabaya memiliki tiga universitas besar , diantaranya Universitas
Airlangga (Unair) Surabaya, Institut Sepuluh November Surabaya (ITS)
dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mereka memiliki ribuan
mahasiswa yang berasal dan lulusannya tersebar di Indonesia. Pendidikan,
kesenian dan olahraga berkembang di kota ini. Baru-baru ini tim basket
muda Surabaya melakukan latih tanding dengan University of Washington,
Seattle.

Makanan khas Surabaya juga banyak diburu. Pedas dan berbumbu petis
menjadi andalan kuliner kota ini. Rujak cingur, tahu telor, tahu campur,
sate kelapa dan soto ayam berkuah bening merupakan ciri khas kuliner
Surabaya. Hampir di setiap sudut kota terdapat orang yang menjualnya.
Bila berada di tempat yang jauh dari Surabaya, orang pasti merindukan
makanan berbumbu khas Surabaya ini.

Surabaya, mungkin tak serapi Seattle dalam menata kota. Terutama
karena tingkat pendidikan dan budaya masyarakatnya yang berbeda. Namun
upaya keras dari masyarakat dan pemerintah daerahnya patut dihargai.
Mengubah kota panas dan keras menjadi kota dengan keteduhan, cukup
membanggakan. Bukti dari upaya keras untuk menyenangkan dan menentramkan
sebagian masyarakat kota ini. Kini, Surabaya makin memukau. Pasti. (Indah)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37537

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :