pantai medewiKabariNews – Bagi Anda yang bingung mencari tempat wisata saat berada di jalan raya Gilimanuk – Denpasar, dari arah Denpasar maupun Gilimanuk. Ada baiknya jika singgah ke salah satu pantai yang berada di daerah Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Daerah Tingkat II Jembrana, yaitu Pantai Medewi. Pasalnya, pantai ini bisa menjadi objek wisata alternatif bagi Anda yang ingin sekedar leyeh-leyeh sambil menikmati pemandangan pantai berikut dengan aktivitas bahari yang biasa dilakukan di tempat tersebut.

Mudah untuk ditemukan karena lokasi persis di pinggir jalan. Papan besar bertuliskan Pantai Medewi di ujung jalan menjadi pertanda bahwa beberapa meter ke utara, Pantai Medewi akan menyambut Anda. Setali tiga uang dengan pantai-pantai lainnya di pulau dewata, Pantai Kuta, Pantai Sanur atau pantai lainnya di Bali, tak ada biaya untuk masuk ke Pantai Medewi. Untuk parkirnya pun Anda tak perlu repot-repot untuk meletakkan motor atau kendaraan Anda dimana, cukup letakkan saja di tempat parkir yang sudah disediakan.

Nah, berhubung Pantai Medewi merupakan kawasan pantai yang berbatu-batu dengan memiliki ombak-ombak yang besar. Pantai ini sangat baik untuk wisata berselancar (surfing). Pantai ini berbentuk landai pada bagian sebelah baratnya dengan lekukan ke arah selatan di mana terdapat jajaran perahu-perahu nelayan (jukung) yang ditambatkan. Tak aneh, jika saat Anda berada di pantai ini banyak turis mancanegara seliweran membawa papan selancarnya. Ingin mencoba berselancar? Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp.50.000 saja untuk satu papan selancar yang disediakan oleh banyak Surf Shop yang banyak berada di sekitar pantai di sana.

“Harga segitu untuk turis lokal saja, tetapi untuk bule lain lagi harganya” kata Putu kepada kabarinews.com beberapa waktu yang lalu. Papan selancar untuk para turis bule, biasa dibandrol Rp.80.000/1 papan selancar. Dengan harga yang cukup murah tersebut Anda dapat berselancar suka-suka, dari pagi hingga sore hari. Namun patut diingat, keselamatan diri adalah nomor satu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika ingin berselancar ada baiknya Anda kenali dulu diri Anda sendiri, dapat berselancar atau tidak. Jika ingin latihan kecil-kecilan, Anda dapat meminta bantuan kepada para penyewa papan selancar tersebut.

Waktu terbaik unttuk berselancar, Putu mengatakan adalah di bulan Agustus karena di bulan tersebut ombak di Medewi dalam keadaan Ideal untuk berselancar. “Ombaknya bisa mencapai 3 sampai 4 meter” katanya. Hanya saja hindari jika ombak setinggi 6 meter, menurutnya ombak tersebut terlalu riskan untuk kita berselancar, selain itu ombak tersebut susah diselancari. Di sekitar wilayah pantai tersebut juga terdapat tempat penginapan jika Anda ingin bermalam, namun tentu terlebih dahulu anda harus mengecek kocek yang ada di dompet atau tabungan Anda terlebih dahulu karena tempat tersebut banyak dihuni oleh para turis mancanegara.

Nama Medewi yang dipakai nama obyek wisata pantai ini diambil dari nama desa di mana pantai itu berada. Diperkirakan sekitar tahun 1912, desa Medewi secara administratif dibuka sebagai tempat pemukiman warga atau penduduk. Yang membuka untuk pertama kalinya pada saat itu adalah sekelompok atau rombongan orang-orang yang berasal dari desa Mendoyo Dauh Tukad, kecamatan Mendoyo, Kabupaten Daerah Tingkat II Jembrana yang hijrah dan mencari tempat pemukiman baru.

Sebelum dilakukan perambasan hutan di daerah tersebut merupakan kawasan hutan yang dipenuhi dengan tumbuhan “ketket”. Ketket adalah sejenis tanaman berduri yang duri-durinya sangat banyak. Dengan adanya hutan yang banyak durinya tersebut maka sekelompok orang-orang tersebut memberi nama wilayah itu dengan sebutan hutan Medewi. Setelah berjalannya waktu serta semakin bertambahnya orang-orang yang tinggal menetap di hutan Medewi tersebut, akhirnya kawasan itu menjadi tempat pemukiman atau desa. Kemudian desa tersebut diberi nama Desa Medewi sebagaimana yang dikenal sekarang ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di pulau dewata, yang memiliki pantai dengan keindahan panorama alam lautnya dengan ombaknya yang besar. (1009)