Jakarta, KabariNews.com – Sepanjang tahun 2009, sedikitnya 1.018 tenaga kerja Indonesia meninggal dunia di lokasi penempatan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 683 orang atau 67 persen di antaranya meninggal di Malaysia, serta disusul Arab Saudi di posisi selanjutnya.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah, saat memperingati Hari Buruh Migran Sedunia di Hotel Saripan Pasific, Jakarta, pada hari Kamis (17/12).

Anis juga menuturkan, bahwa sedikitnya 2.878 buruh migran mengalami kekerasan pada tahun yang sama.

“Sebanyak 1.018 tenaga kerja Indonesia meninggal di tahun 2009. 683 orang atau 67 persen di antaranya meninggal dunia di Malaysia,” ucap Anis.

Anis menambahkan, bahwa pentingnya perlindungan hukum dari pemerintah terhadap para pekerja migran tersebut.

Kekerasan fisik dan psikologis serta kematian sangat rentan menimpa para pekerja migran di mana pun mereka ditempatkan.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyampaikan, bahwa pemerintah terus mengoptimalkan pengawasannya untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja Indonesia.

Pertemuan dengan pemerintah negara penempatan tenaga kerja Indonesia terus dilakukan. Hal ini guna membahas isu krusial mengenai tenaga kerja Indonesia.

Beberapa poin yang telah dicapai atas kesepakatan dari pertemuan tersebut diantaranya adalah dengan pihak pemerintah Malaysia, yakni dengan disetujuinya TKI untuk memegang paspornya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?34223

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :