KabariNews – Awan mendung menyelimuti dunia ritel di Indonesia tahun 2017.  Tersebutlah banyak ritel yang memilih gulung tikar karena beberapa sebab. Namun di tengah melemahnya industri ritel, industri kecantikan malah berjalan sebaliknya.

“Industri kecantikan itu tumbuh dan menjanjikan. Di 2018 ini saya lihat orang akan mengeluarkan banyak uang lagi untuk kecantikan.” tutur Jacky Mussry, Deputy CEO Markplus, Inc di acara Aesthetic Outlook 2018 di Kembang Goela Restaurant, Kamis, (11/1).

Bukan tanpa alasan, Jika melihat konsumen lebih jauh sebenarnya ada perubahan dalam perilaku konsumen. Konsumen lebih mementingkan produk yang menunjang gaya hidup.  Inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan di industri kecantikan di tengah melemahnya industri ritel tanah air.

Namun perlu dicatat, pasar tak selamanya menjanjikan jika tidak ada terobosan yang dilakukan. Jacky menuturkan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para pelaku industri kecantikan agar dapat terus eksis tak tenggelam.

“Pelaku industri kecantikan hendaknya mengubah pemikiran dari beauty jadi beYouty, dimana penekanannya adalah dari sudut pandang dan harapan konsumen tidak hanya dari segi hasil dan produk namun perlu meningkatkan trust serta engagement terhadap konsumen.

Dia menambahkan, pelaku industri kecantikan di 2018 juga harus melakukan dua hal yaitu meningkatkan attraction dan curiosity. “Kita perlu ciptakan penasaran orang.  Orang-orang semakin ekspresif terkait dengan teknologi yang berkembang saat ini. Digitalisasi semakin membuat orang tampil berani. Setiap orang itu unik, siapkan untuk mempunyai kompetensi menangani keunikan dari orang tersebut.” tuturnya.

“Dua hal itu perlu dilakukan karena konsumen pada industri kecantikan akan mudah terpicu untuk memakai produk yang membuat mereka tertarik dan menimbuilkan rasa inguin tahun. Sementara itu, di era digital tentunya digitalisasi haruslah menjadi salah satu pendekatan yang harus dilakukan pelaku industri untuk memennagkan pasar.” pungkasnya.