KabariNews – Pemerintah Indonesia menargetkan pada pada 2025 mendatang, Indonesia dapat mengembangkan pasokan energi sebesar 12000 Megawatt (MW) dari panas bumi.

Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Sugiharto Harsoprayitno mengatakan, guna merealisasikan hal ini maka pada tahun ini KESDM akan menetapkan sembilan wilayah kerja panas bumi (WKP).

“Lima dari sembilan itu lima sudah diusulkan oleh kami kepada Menteri untuk ditetapkan menjadi WKP karena sudah sesuai dengan Peraturan Menteri N0.11/2008 tentang tata cara penetapan wilayah kerja pertambangan panas bumi,”ujar Sugiharto seperti yang dikutip dalam situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menurut Sugihato, kelima WKP yang sudah diajukan tersebut diantaranya adalah Bonjol (Sumatera Barat) dengan potensi 200 MW, Danau Ranau (Sumatera Selatan-Lampung) potensi 210 MW, Mataloko (Nusa Tenggara Timur) potensi 63 MW, Gunung Ciremei (Jawa Barat) potensi 150 MW, dan Gunung Endut (Banten) potensi 80 MW.

Sedangkan empat WKP lainnya yaitu Sembalun (Nusa Tenggara Barat) dengan potensi 120 MW, Way Ratai (Lampung) potensi 194 MW, Simbolon Samosir (Sumatera Utara) dengan potensi 225 MW dan Telomoyo (Jawa Tengah) potensi 92 MW.

Ia menambahkan bahwa saat ini masih dalam tahap sedang dilakukan penugasan survey pendahuluan, yang meliputi survey geologi, geokimia serta geofisika.

“Setelah selesai baru bisa ditetapkan menjadi WKP,”tuturnya. Kendati demikian, kata dia, sembilan WKP tersebut tahun ini harus seluruhnya bisa ditetapkan mengingat potensi total yang cukup besar yaitu 1334 MW serta memiliki peranan kontribusi penting dalam upaya pemerintah mencapai target 12000 MW pada 2025 mendatang.