I Gusti Agung Wesaka Puja - foto  kemenlu.go.idKabariNews – Ucapan “Selamat Tahun Baru” menjadi penyemangat, sekaligus sumber energi dalam menyongsong tahun yang berganti. Semua mendambakan perubahan positif dalam hidupnya. Dengan optimisme baru, mereka antusias, berharap hari-hari di tahun menjelang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun baru, dengan spirit baru melakukan perubahan-perubahan yang akan mewujudkan impian gemilang.

Menyambut tahun baru selalu disertai harapan baru. Mayoritas berharap kehidupannya di segala aspek lebih baik daripada tahun sebelumnya. Hari-harinya semakin baik daripada sebelumnya. Lebih makmur, lebih sehat, lebih bahagia, lebih sukses dan seterusnya. Harapan ini tak hanya di lingkup pribadi, tetapi juga mencapai tataran negara. Harapan ini pun dielaborasi menjadi tahap-tahap teknis yang bisa dikerjakan.

Tilik saja bagaimana Indonesia bersiap-siap menyambut berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri I Gusti Agung Wesaka Puja Indonesia menilai, Indonesia harus mampu memanfaatkan pembentukan MEA 2015 untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. MEA akan memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Konsekuensinya, semakin ketat kompetisi dalam bisnis, produk dan tenaga kerja.

Lebih lanjut dikatakan, integrasi negara-negara anggota ASEAN ini akan dimulai pada 31 Desember 2015. MEA bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Sebaliknya, MEA menyimpan peluang yang dapat dimanfaatkan dan dimenangkan oleh Indonesia.

Dirinya juga menyampaikan pandangan Presiden Joko Widodo, bahwa dalam menyambut pembentukan Masyarakat ASEAN, terutama MEA, Indonesia diharapkan dapat terlebih dulu ‘menyerbu’ pasar-pasar di negara ASEAN lain. Dengan begitu, stabilitas ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga.

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap membantu Indonesia maupun negara-negara ASEAN dalam menghadapi MEA. Melalui Duta Besar AS untuk ASEAN yang baru, Nina Hachigian, menyatakan Amerika sudah memiliki program untuk mendukung MEA. Salah satunya adalah dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM).

“Bentuk bantuan yang diberikan termasuk pelatihan (untuk pelaku usaha kecil menengah). Bentuk pelatihan bisa seperti pemasaran, mengatur logistik dan juga memasarkan melalui online,” kata Dubes Hachigian dalam keterangan persnya di Pusat Kebudayaan Amerika, di Jakarta (3/12/14) lalu.

Menurutnya, program pelatihan tersebut terus dilakukan secara berkelanjutan dan dikombinasikan dengan penerapan ASEAN satu pintu, sehingga memudahkan negara-negara anggota untuk menghadapi pasar bebas 2015. “Kami ingin membantu negara-negara ASEAN agar cepat terintegrasi dan siap mempromosikan teintegrasinya ASEAN,” paparnya. (1001/berbagai sumber)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/73992

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Allan Samson

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2