KabariNews – Bicara soal teknologi tidak ada habisnya. Belakangan ini 3D printing menjadi sebuah topik yang ramai dibicarakan. Kemampuannya mencetak objek tiga dimensi menjadi perhatian bahkan disebut-sebut sebagai salah satu tren teknologi masa depan. Teknologi 3D printing mampu membuat prototipe dari berbagai bahan (cair hingga padat), bahkan mampu mewujudkan semua file digital 2D ke dalam bentuk 3D secara nyata di mana obyek terbangun dengan membentuk layer demi layer material.

Awalnya teknologi 3D printing digunakan untuk membuat prototipe bagi kepentingan luar angkasa, perusahaan otomotif, serta membantu bedah kedokteran seperti membuat kerangka tulang seperti asli. Namun kini teknologi printing dilirik banyak orang untuk kebutuhan lain. Kedepannya diharapkan bisa diakses dan digunakan semua kalangan.

Bagaimana cara kerjanya?

Printer 3D bekerja dengan cara mengambil file komputer yang berbentuk 3D dan membuat serangkaian irisan-irisan melintang pada dalam model 3D yang akan dicetak. Setiap irisan tersebut kemudian dicetak lapisan demi lapisan sehingga berbentuk objek 3D.

Cara kerja printer 3D memiliki tiga tahapan proses yaitu model objek 3D, printing dan finishing. Model objek 3D, pertama harus dibuat desain model dalam bentuk 3D. Proses ini berguna untuk menganalisa dan mengumpulkan data dari objek nyata kemudian dibentuk digital sesuai dengan bentuk 3D yang diinginkan. Printing atau mencetak, dalam proses ini mesin mulai membaca rancangan dan mulai menyusun lapisan demi lapisan sehingga terbentuk model sesuai rancangan. Finishing atau tahap akhir dapat dilakukan secara manual untuk menyempurnakan bagian detail, baik itu warna atau kombinasi metarial.

Teknologi ini memberi keuntungan di balik kemudahan. Benda yang didesain melalui komputer bisa langsung diwujudkan ke dalam bentuk aslinya. Lain halnya dengan teknologi konvensional, untuk melakukan hal itu manufaktur harus melalui proses panjang dan cenderung rumit. Selain itu juga membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit, apalagi hanya dalam kuantitas kecil. Pada printer 3D, tidak diperlukan investasi cetakan. Benda bisa dibuat, meski pengerjaannya satu per satu. Kendati masih sangat terbatas, tapi pesatnya bidang industri menunjukkan perkembangan berarti dengan produksi bahan manufaktur berupa kertas, plastik, fiber, logam, karet dan sebagainya.

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72405

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis