Seorang pembantu rumah tangga (PRT) Indonesia nekad menggantung dirinya karena gagal ujian tes bahasa Inggris sebanyak tiga kali. Demikian dilansir The Straits Times, Jumat (3/6/2011).

Sulastri Wardoyo (26) ditemukan menggantung dirinya di kamar mandi di penampungan PRT di Singapura pada 30 Mei lalu. Para staf di lembaga penyaluran pembantu di Singapura mengatakan jantungnya sempat tiga kali berhenti ketika paramedis berusaha menolongnya.

Ia kemudian dibawa ke bagian unit gawat darurat di RS Khoo Teck Puat dan mengalami rusak di bagian otak setelah berusaha bunuh diri.

Ia tiba di awal pekan lalu serta tinggal di rumah penampungan PRT Budget Maid. Ia kemudian mengambil tes Foreign Domestic Worker Entry Test pada Rabu, Kamis, dan Jumat, tetapi gagal. Berdasarkan aturan, siapapun yang gagal melakukan tes itu harus meninggalkan Singapura namun mereka diperkenankan datang lagi untuk melakukan tes tersebut.

Keluarga tak bisa ke Singapura karena tak punya biaya

Juru bicara Kedubes Indonesia di Singapura mengatakan mayat wanita asal Jawa Tengah itu akan dibawa ke kampung halamannya. Sang juru bicara mengatakan keluarga sudah diberitahu mengenai kematian Sulastri dan tak bisa ke Singapura tak memiliki biaya. Bunuh diri di Singapura adalah kejahatan.

Bulan lalu Sulastri memutuskan untuk menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri. Keadaan ekonomi keluarganyalah yang membuatkan memutuskan itu. “Dia terbelit hutang dan harus mengembalikan dalam jangka waktu tertentu, ” kata Nisah, tetangganya. Karena itulah dia ke Singapura tanpa persiapan matang.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36827

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini


Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :