Apa enaknya hidup tanpa listrik, kendaraan bermotor, serta internet?
Kehidupan seperti itu ternyata masih dijalani oleh kaum Amish.
Sejak menginjakkan kaki di Amerika, salah satu tempat yang ingin saya datangi adalah Amish Village atau yang disebut Pensylvania Dutch di Lancaster County, Pensylvania, yang hanya 3 jam dari Maryland.
Beberapa menit sebelum memasuki Pensylvania Dutch, saya melewati sebuah rumah bertuliskan Amish Village di salah satu sisi, yang sekaligus sebagai penanda atau ibaratnya papan selamat datang. Di dalam village ternyata saya temukan kehidupan kaum Amish itu ‘unik’!

Sejak
bangun tidur, mereka sudah sibuk di ladang sampai matahari terbenam.
Meskipun mereka seperti penduduk kota pinggiran lainnya, bercocok
tanam, menjual hasil panennya, serta menjual hasil kerajinan tangan,
tapi mereka punya kehidupan yang unik, yakni tak tak tersentuh oleh
teknologi tinggi.

Masyarakat Amish juga enggan disorot
oleh kamera atau difoto. Dan sebagian besar tak suka diajak bicara
masalah kehidupan pribadi. Kehidupan mereka adalah kehidupan yang
tenang, jauh dari hiruk pikuk suara mesin dan tak tersentuh teknologi
masa kini. Transportasi mereka pun hanyalah gerobak, buggy (kereta kuda) dan sepeda.

Pusat Turis

Karena kehidupan unik itulah Amish Village menjadi obyek wisata. Banyak hotel dan motel yang dibangun di Pensylvania Dutch, ada juga farmer market
dan aneka toko suvenir. Dengan kondisi demikian bukan berarti kaum
Amish tak mau bersosialisasi, mereka kerap mencari penghasilan dari
para turis yang datang. Mereka menjual hasil pangan, kerajinan tangan
atau menjadi tenaga sais kereta berkuda. Semua produk buatan kaum Amish
adalah buatan tangan tanpa bantuan alat-alat berteknologi tinggi.

Agar
dapat meresapi kehidupan mereka yang tenang, ada baiknya mencoba
menginap ala homestay, ada beberapa di sini. Kita akan merasakan
kehidupan mereka dari dekat sekaligus dapat memahami filosofi hidup
mereka. Dan yang asyik bisa mencicipi makanan hasil asli masakan
mereka. Salah satunya cake ala Amish yang rasanya yummy!

Berkunjung ke Amish Village
paling pas saat musim panas sekarang ini, karena mereka tengah menuai
hasil kebun dan menghasilkan furnitur. Kita juga bisa berjalan-jalan
melihat kesibukan mereka di farmer market. Kalau ingin berkeliling,
naiklah buggy, selain bisa melintasi rumah-rumah asli mereka juga bisa
becakap-cakap dengan saisnya. Yang penting, jangan sampai motret deh, mereka bisa tersinggung.
Keunikan
lainnya adalah cara mereka berpakaian, Yang wanita memakai kerudung
dengan baju berlengan panjang dan bertumpuk-tumpuk. Untuk prianya baik
tua maupun muda, memakai kemeja, bercelana hitam, ber-bretel dan
bertopi. Dan yang jelas semua pakaian yang mereka kenakan itu
berkancing. Oh ya, pakaian mereka itu dijahit sendiri oleh para istri
atau ibu mereka. Tanpa bantuan mesin, lho!
Sekarang rasa penasaran
saya terpuaskan. Ternyata kaum Amish bukan hanya khayalan dalam film
atau buku tapi sungguh ada dengan beragam keunikannya.(riana)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31491

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Juli 2008 ( E-Magazine )

Mohon Memberi Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana1/2halaman

Your Dream Home

Klik www.go2hosana.com     Telp. 714.865.1688

Email : hosana@go2hosana.com