Tragedi gempa bumi dan tsunami yang menimpa Aceh dan Sekitarnya pada Desember 2004 terus menjadi kenangan.

Hari ini, 26 Desember 2008 musibah yang menelan ribuan korban jiwa dan harta benda ini diperingati warga Aceh dan sekitarnya penuh dengan keharuan.

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi empat tahun silam  yang melanda Aceh ini tetap melekat dalam ingatan mengenai betapa dahsyatnya bencana yang memakan banyak korban dan harta benda.

Setiap tahunnya, lokasi yang menjadi kuburan massal para korban tsunami selalu dipenuhi peziarah.

Seperti yang ditutur kan ibu Ajizah (50), dirinya selalu mendatangi pemakaman massal seperti di Lambaro, Kabupaten Aceh Besar. Di sini dimakamkan hampir 50.000 korban tsunami, walaupun dirinya tidak yakin jika keluarganya dimakamkan di sini, tetapi beliau tetap berdoa bersama peziarah yang lainnya.

Selain ibu Ajijah, masih banyak peziarah lainnya yang hadir di lokasi pemakan massal ini, berbagai kalangan dan agama berdoa bersama di pemakaman massal seperti di Lhoknga, Ulelheue dan pemakam massal lainnya yang banyak ditemukan di Aceh dan sekitarnya.

Musibah tsunami yang terjadi empat tahun silam diawali dengan gempa bumi berkekuatan 9.3 scala richter yang berpusat di Samudra Hindia di lepas pantai Barat Aceh pada pukul 08.00 WIB.

Dalam tragedi ini, sedikitnya 200.000 korban jiwa dan hampir seluruh bangunan hancur di guncang gempa dan diterjang gelombang tsunami.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32412

Untuk melihat artikel Berita Indonesia/Jakarta lainnya, Klik disini

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket