Seorang wanita jatuh cinta kepada pria, tentu hal biasa. Tapi bagaimana kalau pria itu seorang vampir?

Kisah Cinta Bella dan Edward

Bella
Swan baru saja pindah dari Phoenix, Arizona ke Forks, Washington,
mengikuti ayahnya. Bella pun menjalin pertemanan dengan tetangga
sekitar dan mulai merasa nyaman sampai akhirnya makin betah gara-gara
berkenalan dengan seorang pria bernama Robert Pattinson.

Edward
bukan pria biasa, dia seorang vampir. Meski Edward menutupi
identitasnya, tapi Bella merasa ada yang disembunyikan oleh Edward.
Hari berganti hari, Bella jatuh cinta makin dalam dengan sosok pria
yang sungguh mempesona. Segalanya dalam diri Edward sungguh sempurna. Cakep, romantis, pintar.

Tapi
hidup Bella sebenarnya dalam bahaya karena vampir lain menginginkan
darahnya. Menginginkan kehidupan Bella. Sebuah dilema untuk Edward, di
satu sisi sebagaimana seorang vampir, ada dorongan menghisap darah
seseorang dihadapannya. Tapi sisi lain, seseorang itu adalah wanita
yang dicintainya. Sampai akhirnya mereka saling memahami bahwa
percintaan mereka adalah cinta terlarang antara manusia dan vampir.
Biar bagaimanapun mereka tetap tak terpisahkan meski banyak halangan
menghadang. Bahkan membahayakan nyawa mereka.

Gara-gara Sebuah Mimpi

Karakter
Bella adalah wanita muda cantik dengan rambut warna gelap serta mata
coklatnya yang indah. Tapi Bella tak merasa dirinya cantik dan mampu
memikat cowok-cowok cakep di sekolahnya. Sedangkan Edward adalah cowok
yang kerap hadir di mimpi cewek-cewek karena ketampanan dan
kesempurnaannya. Keduanya dipadukan dan menjadi karakter kuat di novel Twilight ini. Saking kuatnya karakter dan cerita mereka, maka bukan hanya satu novel yang hadir, tapi berlanjut dengan tetralogi novel New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn.

Stephenie Meyer, sang penulis, sekarang ini disejajarkan namanya dengan J.K. Rowling atas suksesnya Twilight
. Seperti J.K. Rowling dengan Harry Potter-nya. Sejak dipublikasikan
dua tahun lalu, novel ini sudah terjual lebih dari 17 juta kopi di 37
negara dan diterjemahkan dalam 20 bahasa. Termasuk bahasa Indonesia.
Untuk di Amerika sendiri, terjual lebih dari 8 juta kopi. Dan November
kemarin, versi layar lebarnya sudah dirilis di Amrik. Twilight, yang dimainkan oleh Kristen Stewart (Bella) dan Robert Pattinson (Edward). Sungguh luar biasa.

“Ini
seperti mimpi. Tidak kusangka namaku disejajarkan dengan J.K. Rowling.
Aku penggemar beratnya. Sesungguhnya aku bukan siapa-siapa dibandingkan
dia. Ini hanya mimpi yang kebetulan bisa djual dan banyak disukai
orang,” kata pengarang lulusan sastra Inggris dari Brigham Young
University, Utah yang sekarang tinggal di Phoenix, Arizona, bersama
suami dan tiga anak lakinya.

Lima tahun lalu, Stephenie
bermimpi aneh. Tentang seorang cewek yang jatuh cinta dengan seorang
vampir. Mimpi itu menarik dirinya untuk menuangkan ke dalam cerita.
Maka hadirlah karakter Isabella atau Bella dan Edward di novel yang
diberi judul Twilight dengan cover novel sebuah apel yang merupakan forbidden fruit atau simbol cinta terlarang.

“Biarpun
fiksi, tapi aku membuat lokasi tempat tinggal mereka secara nyata dan
memang ada. Jadi pembaca bisa berimajinasi lebih dalam terutama yang
pernah tinggal atau mengetahui tempat tinggal Bella dan Edward,” tambah
pengarang yang dinobatkan oleh Publishers Weekly sebagai Most Promising New Authors of 2005 ini. Sekarang Stephenie sedang menyelesaikan novel Midnight Sun,
novel yang masih berkaitan dengan cerita cinta Bella dan Edward, tapi
kali ini terpapar dari hasil pandangan mata dan hati Edward. (riana/foto : istimewa)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32433

Untuk melihat Berita Indonesia / Buku lainnya, Klik disini

Untuk Tanya Jawab tentang Artikel ini, Klik www.KabariForum.com,

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Rumah