Tak disangka memang lembaga keuangan raksasa seperti Merryl Linch, Lehman Brothers, dan menyusul kemudian perusahaan AIG Insurances, bakalan kolaps seperti sekarang. Yang mengerikan, kerontokan mereka membawa efek domino, yakni krisis finansial AS dan kemudian dunia.

Di Jepang dan negara-negara Eropa, perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan seperti industri manufaktur atau otomotif, juga mulai goncang. Sekarang saja, manajemen Toyota, Honda, Daihatsu, Mercedez Benz atau BMW sudah mulai ‘teriak-teriak’ minta tolong pemerintah setempat agar terhindar dari pailit.

Di Indonesia dilaporkan lebih dari 150 ribu pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja sejak pertengahan tahun 2008. Dan jumlah itu dipercaya akan terus bertambah hingga akhir tahun ini. Jumlah pengangguran pun meningkat. Tak perlu capek-capek menghitung berapa jumlahnya. Tengok saja betapa berjubelnya setiap acara seperti Job Fair digelar.

Bagi seorang karyawan, situasi ini seolah menjadi bom waktu. Bisa saja sewaktu-waktu mereka pulang ke rumah membawa secarik kertas berisi keputusan PHK. Nah dari berbagai macam profesi, karyawan adalah profesi yang paling rentan terimbas krisis.
Ini disebabkan karena ada kaitan sebab akibat antara mereka dan perusahaan tempat mereka bekerja. Jika perusahaan mereka bangkrut, otomatis kelangsungan pekerjaan mereka terancam.

Lalu bila ada yang rentan berarti adapula profesi yang tidak rentan. Profesi apa kira-kira?

1. Pengajar 

Meski bergaji bulanan seperti karyawan, boleh dibilang profesi guru atau pengajar ini kebal resesi. Kecil sekali kemungkinan mereka berhenti bekerja gara-gara krisis ekonomi. Karena ‘ladang usaha’ yang mereka jalankan boleh dibilang hampir tak ada kaitannya dengan sebab-akibat krisis ekonomi. Sekolah yang membayar gaji mereka adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga keuangan atau perusahaan yang rentan krisis.
Jika sampai ada sekolah swasta tutup karena tak ada murid yang mendaftar gara-gara orang tua kesulitan biaya karena krisis ekonomi, tentu itu berarti krisis sudah demikian parahnya Tapi sepertinya tidak mungkin terjadi meski bukan mustahil.

Lebih kebal lagi bila pengajar berstatus pegawai pemerintah atau Pegawai Negeri Sipil, mau ada murid atau tidak, tetap saja mereka gajian. Lha wong gaji mereka dibayar negara kok. Nah seperti kasus diatas, kalau sampai negara tak sanggup membayar gaji mereka, berarti keadaan ekonomi sudah demikian gawat. Dan sepertinya itu jauh dari mungkin, kecuali negara dalam keadaan perang.

2. Pegawai Negeri Sipil

Enaknya jadi pegawai pemerintah atau Pegawai Negeri Sipil. Bagi mereka yang sudah turun keputusannya atau diangkat resmi sebagai PNS, tentu tak perlu pusing memikirkan kehilangan pekerjaan. Berhubung digaji oleh negara dan status kepegawaian mereka, hampir tidak mungkin seorang PNS dipecat kecuali ada kejadian luar biasa, misal si PNS melakukan tindak kriminal.

Jadi, siapa mau daftar jadi PNS atau guru?

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32765

Untuk melihat Berita Indonesia / Unik lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket