Suasana di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah,  mencekam. Puluhan anggota Detasemen Khusus
Anti Teror 88 (Densus) 88 Polri mengepung sebuah rumah milik seorang warga
dusun tersebut bernama Mozahri sejak Jumat (7/08) sore hingga Sabtu (8/08) pagi.

Pengepungan itu berlangsung dramatis. Sejak awal pengepungan
pada Jum’at (7/08) sore pukul 16.00, dilaporkan telah terjadi kontak senjata. Menurut
sumber Kabari, polisi sempat menanyakan identitas orang yang berada di dalam
rumah tersebut.

Orang itu menyebut dirinya Noordin M Top. Kuatir memiliki bom,
polisi tidak langsung meyerbu masuk, melainkan menunggu sambil sesekali
melepaskan tembakan dan merancang strategi.

Akhir Dramatis

Hingga Sabtu (08/08)dini hari sekitar pukul 01.00 orang yang
berada di dalam rumah belum juga mau keluar dan menyerah. Laporan TV
one menyebutkan diduga ada empat orang di rumah tersebut  dimana salah satunya diduga kuat Noordin M Top.

Pengepungan terus berlangsung hingga Sabtu pagi. Bahkan anggota
polisi yang terlibat operasi pengepungan semakin banyak. Baik dari Polda Jawa Tengah
maupun anggota polisi dari Mabes Polri Jakarta. Tim laboratarium forensik pusat
Polri juga sudah tiba di lokasi pagi itu.

Sabtu (8/08) sekitar pukul 06.30 pagi, sebuah ledakan terjadi di rumah tersebut,
tak ada informasi jelas apakah ledakan tersebut dilakukan oleh orang di dalam
rumah atau oleh kepolisian. Ada dugaan ledakan itu dilakukan oleh orang dari dalam rumah yang diduga Noordin M Top untuk menggertak polisi.

Namun dari informasi yang berkembang, ledakan tersebut
dilakukan oleh Polisi untuk menjebol dinding atau pintu rumah.

Hingga pukul
delapan pagi sedikitnya terjadi tiga ledakan dan puluhan kali desingan peluru terdengar.

Ketika matahari semakin tinggi, jumlah polisi yang mengepung
rumah yang berada di tengah ladang dan berada bukit itu, terus bertambah. Aparat
polisi mengepung dari segala arah termasuk dari atas bukit. Bahkan anggota
polisi yang berada di bukit menembaki rumah tersebut dari atas sehingga
gentengnya banyak yang jebol.

Sekitar jam delapan pagi, polisi menurunkan sebuah robot pengintai
berbentuk seperti mobil mini yang membawa kamera. Robot itu digerakan
menggunakan remote control dan dimasukan kedalam rumah untuk memberikan gambar
situasi didalam rumah lewat kamera video yang dibawa.

Saat itu dilaporkan hanya ada seorang laki-laki didalam rumah
dan tengah berlindung di balik perabot rumah. Dipastikan hanya ada satu orang
penghuni. Akhirnya sekitar pukul pagi, Polisi merangsek masuk diawali dengan melepaskan
berondongan peluru.

Dilaporkan lelaki didalam rumah tersebut sudah terluka
terkena tembakan polisi dan terdesak. Dia diperkirakan berlindung dikamar mandi
belakang.

Akhirnya pengepungan menegangkan selama 17  jam itu berakhir, polisi berhasil menembak
mati seorang lelaki yang diduga kuat adalah Noordin M Top. Lelaki itu tewas
bersimbah darah di kamar mandi.

Polisi kemudian  segera
 memasukan jenazah itu peti mati dan kedalam
ambulan. Saat itu juga polisi langsung membawa jenazah ke bandara Adisucipto Yogyakarta
dan diterbangkan ke Jakarta
melalui Bandara Halim  Perdanakusuma. Sabtu
(8/08) sekitar pukul  16.00 jenazah tiba
di RS Polri Kramat Jati Jakarta untuk diotopsi.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33551

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :