“Indonesia siap pertahankan perairan Ambalat”, hal tersebut disampaikan wakil presiden Jusuf Kalla yang juga capres di
pilpres 2009 usai membuka Rapat Kerja Nasional I KNPI di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/6) siang.

JK menegaskan, “Jika perundingan dengan Malaysia buntu dan
tidak
membuahkan hasil, kita harus siap mempertahankan wilayah kedaulatan
Indonesia dengan jalan apapun, termasuk perang,” Ucapnya menjawab
pertanyaan salah satu anggota KNPI mengenai ketegasan pemerintah terkait kasus
Ambalat.

Sengketa perebutan perbatasan perairan Ambalat, Kalimantan Timur,
antara Indonesia dengan Malaysia telah berlangsung lama.

Pelanggaran kapal perang Malaysia di perairan Ambalat sudah sering
terjadi. Tercatat telah terjadi sembilan kali pelanggran sejak bulan Januari hingga April 2009.

Menyikapi permasalahan tersebut, calon wakil presiden Prabowo
Subianto, yang juga mantan Pangkostrad menyatakan bahwa dirinya
siap kembali menjadi prajurit untuk mempertahankan Ambalat, hal
tersebut dikatakannya saat berkunjung dan membuka dialog dengan para pedagang di Pasar Caringin, Bandung, pada hari Kamis (4/6).

“Saya siap untuk kembali menjadi prajurit demi mempertahankan
perairan Ambalat. Cukup menjadi komandan kompi saja saya siap untuk pertahankan perairan Indonesia,” tegasnya.

Prabowo yang menjadi pasangan capres Megawati Soekarnoputri di
pilpres 2009 ini kembali menegaskan, bahwa kasus pelanggaran kapal
perang Malaysia di perairan Ambalat telah sering terjadi, ketegasan
pemerintah menyikapi hal tersebut sangat diperlukan.

Dalam dialognya tersebut Prabowo juga menyampaikan, bahwa jika dirinya dan Megawati Soekarnoputri dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan, alat utama sistem persenjataan (alutsita) akan lebih ditingkatkan guna menjaga NKRI.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menko Polhukam, Widodo AS, mengatakan, ” Presiden meminta Departemen Luar Negeri RI untuk lebih intensif melakukan perundingan dengan Malaysia terkait kasus Ambalat tersebut,” ucapnya.

Hal tersebut disampaikan Widodo usai menghadiri rapat di Kantor
Presiden, Jakarta, pada Rabu (3/6).

Tercatat telah 23 kali perundingan dilakukan dengan Malaysia untuk
menyelesaikan permasalahan batas wilayah maritim  Indonesia-Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur.

Hadir juga dalam rapat tersebut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal
Agustadi P Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Subandrio, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, serta Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33192

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket