Sebagai pesawat yang paling banyak dipakai, pesawat Fokker F-27 ternyata juga kerap mengalami kecelakaan. Sejak tahun 1972, pesawat jenis Fokker-27 buatan Belanda ini telah mengalami kecelakaan delapan kali di berbagai tempat di Indonesia.

Kecelakaan terbesar terjadi tahun 1974 saat pesawat Fokker jenis F-27 milik Garuda jatuh di Beranti, Lampung dan menewaskan 31 orang. Tahun 1997 silam, juga terjadi kecelakaan yang menewaskan cukup banyak orang.

Ketika itu pesawat Fokker-27 milik PT. Trigana Air yang disewa Sempati Air jatuh di dekat kompleks perumahan Margahayu, Bandung, Jawa Barat. Korban tewas 30 orang dan korban luka parah 20 orang. Lalu pada tahun 1976 pesawat Fokker F-27 juga jatuh di Lapangan Terbang Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menewaskan 27 penumpang.

Sementara di luar negeri, sedikitnya ada enam kecelakaan menimpa Fokker F-27. Antara lain di Australia yang sampai sekarang masih menjadi misteri. Lalu di Lima, Peru tahun 1987 yang menewaskan seluruh anggota sebuah tim sepakbola.

Fokker F-27 juga pernah jatuh pada Februari 2003 di Pakistan dan menewaskan Panglima Angkatan Udara Pakistan Marshal Mushaf Ali Mir, istrinya dan 15 orang lainnya.

Fokker F27 friendship pertama kali didesain di Belanda pada 1950 untuk mengganti kesuksesan pesawat DC-3. Pesawat jenis ini diperkenalkan pertama kali pada 1958, yang akhirnya menjadi pesawat udara turboprop paling laris di dunia. Sampai dengan 1986 pesawat ini terjual kurang lebih 800 unit dan dipakai oleh banyak maskapai penerbangan termasuk sebagai armada militer.

Pesawat Fokker-27 terbagi dalam berbagai jenis varian, untuk penerbangan sipil maupun untuk militer. Dari situs resmi Fokker didapat informasi, sedikitnya ada 14 varian Fokker-27 yang diproduksi pabrikan Belanda itu.

Fokker-27 seri 100 adalah varian pertama yang diproduksi tahun 1958 dengan daya angkut 44 penumpang. Lalu ada juga varian 300M Troopship yang digunakan oleh pasukan Angkatan Udara Kerajaan Belanda.

Kemudian tahun 1956 Fokker menandatangani kerjasama dengan pabrik pesawat Fairchild asal Amerika untuk membuat pesawat Fokker di Amerika. Dua tahun kemudian pesawat Fokker buatan Amerika-Belanda terbang pada 12 April 1958. Fairchild juga membuat jenis Fokker sendiri dengan versi FH-227.

Salah satu jenis yang paling laris adalah F-27-500 dengan kapasitas angkut 54 orang.  Fokker juga mengeluarkan pesawat untuk keperluan jelajah lautan bernama  F-27 Maritim dan F-27 Maritim enforced.

Mesin Fokker F-27 menggunakan Turboprop (Turbo Propeller) yakni mesin pesawat terbang dengan turbin gas terhubung ke baling-baling. Turbin gas dirancang khusus, dengan hampir semua tenaga keluarannya digunakan untuk memutar baling-baling.

Sejak awal di produksi, Fokker menggandeng Rolls Royce untuk menyediakan jeroan mesin pesawat. Pesawat yang jatuh di Pangkalan Udara Hussein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat bermesin 2 EA Rolls Royce Dart MK 536-7R.

Dengan berat maksimal 7.450 kilogram dengan awak 6 orang dan kapasitas penumpang 40 orang, pesawat ini jenis pesawat angkut sedang. Dalam keadaan kosong, berat pesawat tersebut 4.115 kilogram. Jarak tempuhnya hanya 6 jam dengan ketinggian 20 ribu hingga 25 ribu feet.

Sementara kecepatan maskimumnya 259 knot dengan jarak jelajah hingga 2.165 kilometer. Masa kelaikan terbang pesawat yang jatuh tersebut, adalah 30 tahun untuk penerbangan sipil dan 25 tahun untuk militer. Pesawat itu sendiri buatan 1975.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32908

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket