Terkait peristiwa teror bom yang terjadi di Hotel JW Marriot
dan Hotel Ritz Carlton Jakarta  Jumat
(17/070 pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar konferensi pers di
kantornya di kompleks Istana Jakarta, pukul 14.00 siang.

 
Presiden SBY menyatakan mengutuk keras tindakan pengeboman
ini “”Hari ini adalah titik hitam dalam sejarah kita…. Pemboman
dilakukan oleh kaum teroris. Aksi terorisme ini dilakukan oleh jaringan teroris
meskipun belum tentu kelompok yang dikenal selama ini,” kata Presiden

“Tindakan terorisme tidak dibenarkan dalam agama manapun..”
ujar Presiden lagi. Presiden mengungkapkan bawah selama lima
tahun ini ekonomi Indonesia terus
tumbuh, industri pariwisata bergeliat, situasi politik stabil, tapi sekarang  peristiwa ini membawa dampak besar bagi rakyat
Indonesia.

Presiden SBY tampak terlihat terpukul dengan kejadian ini. Berkali-kali
dia menghela nafas sebelum melanjutkan keterangannya.

“Kejadian ini yang sangat merusak keamanan dan
kedamaian di negeri ini juga terjadi ketika rakyat sungguh menginginkan suasana
yang aman, tenang, dan damai, dan justru rakyat juga ingin agar kita segera
bersatu membangun kembali negara kita untuk kepentingan rakyat Indonesia,”
ucap Presiden.

Temuan Intelijen

Presiden juga sempat membeberkan kepada wartawan tentang
temuan intelijen yang dilaporkan kepadanya.  Temuan itu menyatakan bahwa ada ancaman
terhadap dirinya.

“Ini bukan fitnah, rumor, buktinya ada, videonya juga ada.” tegas
Presiden. Presiden lalu memperlihat beberapa lembar foto yang
bergambar dua orang berpakaian serba hitam menggunakan penutup kepala sedang
berlatih menembak.    Dalam
latihan tembak itu, gambar atau wajah Presiden SBY dijadikan sebagai sasaran
tembak.

“Saudara bisa menafsirkan apa artinya ancaman seperti
itu. Dan temuan intelijen lain yang sekarang ada di pihak berwenang, tadi pagi
terus terang, sebagaimana kebiasaan saya, saya ingin langsung datang ke lokasi.
Namun, Kapolri dan semua pihak menyarankan jangan dulu karena memang belum
steril, masih dibersihkan, masih disisir dan ancaman bisa datang, apalagi
dengan contoh yang saya sampaikan tadi, ancaman fisik,” lanjut Presiden.

Presiden lalu menyatakan temuan intelijen itu nyata benar
adanya dan bisa saja terkait atau tidak terkait dengan peritiwa pengeboman ini.
Untuk itu  Presiden menginstruksikan
kepada semua jajaran penegak hukum untuk menjalankan tugas dengan obyektif dan
benar. “Demi nama rakyat Indonesia
yang saya cintai, pelaku kejadian ini harus segera ditangkap, diadili, sesuai
dengan hukum  yang berlaku. “ujar Presiden.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33421

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :