KabariNews – Satu lagi wanita bertalenta Indonesia mengukir prestasi di kancah internasional. Dari buah karyanya, wanita asal Bandung, Indonesia ini menerima penghargaan sebagai Architizer A+ Award dari New York City, Amerika Serikat.

Dia adalah Daliana Suryawinata, arsitek wanita yang berhasil membanggakan Indonesia di mata dunia. Karyanya mencuri perhatian dan membuat banyak orang kagum. Siapa yang menyangka ia berhasil membuat bangunan unik dari material yang tidak terduga, yakni menggunakan material 2000 ember bekas es krim untuk ornamen bangunan perpustakaan. Bangunan yang dinamakan Microlibrary berada di Bandung dan telah diresmikan oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil beberapa tahun silam.

Melalui karyanya tersebut, wanita yang akrab disapa Dana ini mendapat kehormatan diundang ke New York City, untuk memberi presentasi di NYC dan menerima penghargaan. Ada dua penghargaan bergengsi yang berhasil ia bawa pulang ke Indonesia, yakni community benefit architecture category dan audience/ public choice award, dan juga mendapat Jury Choice Award.

Pada kesempatan itu juga Dana bercerita bagaimana ia mendapatkan ide untuk karyanya. Berawal dari pembicaraan dengan Presdir Dompet Dhuafa, Dana mengatakan tujuan awal dari karyanya adalah ingin membuat kesan praktis, bagus, dan yang paling utama membuat bangunan unik dan tidak membosankan untuk perpustakaan sehingga tidak membosankan. “Jadi ini ada tujuan education yang besar sekali. Tujuan awalnya adalah untuk membuat bangunan perpustakaan di Indonesia yang unik, tidak membosankan dan menarik untuk dikunjungi, dan juga menggunakan wadah bekas ice cream sebagai bahan utama untuk bangunan arsitektur unik ini,” terang Daliana saat wawancara bersama Kabari.

Siapa yang menyangka, karya uniknya ini justru mengangkat namanya dan perusahaannya arsitektur design. Sambutan dan apresiasi tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi dunia. Dana dan suaminya Florian mengaku sangat bangga dan berharap potensial ke depannya akan tumbuh dari hasil microlibrary

Menurutnya, potensi kekayaan budaya, etos kerja, dan keunikan spiritual Indonesia juga turut mendukung sekali proses kreatifitas dan kesuksesan dari berbagai karyanya. “Ada inspirasi, detail, dan kerja keras dari sebuah karya ukiran Indonesia, dari sebuah perjalanan membatik, dan juga tentunya dari keberagaman dan kemajemukan masyarakat Indonesia,” pungkas Dana.

Berikut wawancara eksklusif dengan Daliana Suryawinata saat menerima penghargaan di New York City, klik video berikut ini. (Aryo Wicaksono)