KabariNews – Presiden Joko Widodo baru saja melantik 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia yang akan ditugaskan di sejumlah negara sahabat. Latar belakang para duta besar yang dilantik pun beragam. Selain didominasi para diplomat karier Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ada pula mantan menteri Kabinet Kerja, pensiunan jenderal TNI dan Polri, dan anggota DPR.

Salah satu diplomat karier Kemlu yang dilantik kali ini adalah Drs. Umar Hadi, MA. Melalui upacara yang bertempat di Istana Negara, pria yang kini menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Los Angeles secara resmi dikukuhkan sebagai Dubes RI untuk Korea Selatan.

Sekembalinya dari Tanah Air, Konjen Umar Hadi menerima KabariNews di Wisma Indonesia yang terletak di sekitaran Koreatown (Los Angeles). Ia mengaku merasa sangat terhormat telah dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk mewakili Indonesia di Korea Selatan. Menurutnya, pekerjaan rumah yang diamanahkan oleh sang RI 1 kepadanya sejalan dengan misi dan program sebagaimana termaktub dalam Nawa Cita pemerintahan Jokowi-JK.

Pengalamannya sebagai seorang diplomat karir selama lebih dari 25 tahun telah menempa dirinya, terutama saat berhadapan dengan situasi sosial dan kultural yang sangat berbeda. Ia pun siap beradaptasi dengan bahasa Korea sesampainya di Seoul. Beberapa bulan terakhir, ia juga kerap bertukar pikiran dengan Prof. David Kang, Kepala Pusat Studi Korea di University of Southern California (USC).

Data statistik yang diterimanya menunjukkan bahwa Korea Selatan merupakan negara asal investasi asing terbesar ke-3 di Indonesia, setelah Singapura dan Jepang. Negeri Ginseng tersebut juga merupakan negara tujuan ekspor Indonesia yang ke-5. Selain itu, Korea Selatan merupakan sumber wisatawan cukup besar untuk Indonesia, yakni kurang lebih 500.000 wisatawan per tahun.

Selama mengepalai KJRI LA, Konjen Umar menitikberatkan program kerjanya pada diplomasi ekonomi dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat. Kedua program tersebut juga akan ia boyong ke Seoul. Seperti halnya sewaktu di Los Angeles, ia juga berencana tetap melakukan blusukan untuk membantu para investor dan importir produk-produk Indonesia di negara asal K-Pop tersebut.

Banyak pencapaian dan perbaikan di KJRI LA selama masa kepemimpinannya. Meski demikian, menurutnya, banyak pekerjaan rumah yang masih belum rampung. Selain menekankan pentingnya pelayanan masyarakat yang bebas pungutan liar (pungli) dan korupsi, ia berharap agar KJRI LA tetap terbuka kepada semua lapisan masyarakat.

Di akhir masa baktinya sebagai Konsul Jenderal, ia meminta agar warga masyarakat tidak segan untuk mengawal dan mengkritisi kinerja jajaran KJRI LA, semata-mata untuk semakin menyempurnakan mutu pelayanan dan perlindungan warga Indonesia.

“Marilah kita bangun ke-Indonesiaan di manapun kita berada,” ujarnya saat mengakhiri wawancara dengan Kabari News. (Kabari1007& Foto: dok. Umar Hadi)