KabariNews – Pengamat politik dari Lembaga Surevei Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksikan pemilihan gubernur DKI akan dilaksanakan dalam dua putaran. Pasangan yang akan berhadapan dalam dua putaran menurutnya adalah Basuki Cahaya Purnama dan Agus Yudhoyono.

“Kalau dari berbagai hasil survey ini kita lihat nampaknya akan ada dua putaran, pastinya diantara tiganya ini ada yang menang. Tetapi dari hasil survey public masih menempatkan sosok Ahok dan Agus sebagai calon kuat gubernur DKI periode 2017-2022,” kata Henri saat ditemui KabariNews di kantornya di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.

Namun setelah melihat debat calon gubernur beberapa waktu lalu,  staf pengajar di Universitas Paramadina ini mengatakan akan ada masyarakat yang akan beralih hak pilihnya terhadap pasangan Cagub Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

“Bila melihat ajang debat kemarin bukan tidak mungkin ada beberapa masyarakat yang beralih pilihannya ke pasangan calon nomor 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Tapi itu kan semua tergantung masyarakat Jakarta. Kalau bicara data hingga hari ini masih Mas Agus sama pak Basuki Tjahaja Purnama,” lanjutnya.

Hendri menilai ketiga pasangan cagub tersebut memiliki basis masa yang sama, dan elektabilitas yang sama. Ketiganya memiliki epicentrum di belakangnya sangat kuat sehingga tidak mudah untuk dikalahkan.

“Saya yakin ketiga pasangan calon inginnya menang satu putaran karena supaya sumber dayanya tidak habis terbuang. Tapi apakah Ahok bisa menang dalam satu putaran saya meragukan itu. Karena yang pertama dari data sesama elektabilitas, Mas Agus dan Mas Anies tidak bisa dianggap remeh kemudian kedua faktor pengganjalnya ada di kasus hukum yang menerpa baik kasus penistaan agama dan beberapa dugaan korupsi yang terjadi di Jakarta selama beliau memimpin. Apabila dua hal ini bisa dilewati oleh Ahok, dia bisa satu putaran tapi kesulitannya adalah sidang penistaan Agama tidak selesai pada saat putaran pertama selesai dilakukan. Boleh Ahok berharap walaupun nampaknya agak sulit,” ujarnya.

Ketiga pasangan ini memiliki bekingan yang kuat.  Dibelakang Agus Yudhoyono ada epicentrum Cikeas yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian Ahok ada epicentrum Teuku Umar yakni Megawati Soekarnoputri. Kemudian cagub Anies dan Sandi, ada  epicentrum Kertanegara atau Hambalang yakni Prabowo.

“Ini nampaknya akan berpengaruh ke 2019. Kita mengacu pada Pilkada 2012, 2014 presiden terpilih dari hasil Pilgub 2012. Oleh karena itu banyak yang mengatakan bahwa ini rasa Pilpres terlebih lagi di belakang para kandidat ini adalah para tokoh-tokoh nasional yang saat ini sangat mumpuni memimpin negara yaitu Pak SBY, Ibu Mega dan Pak Prabowo,” pungkasnya. (Kabari1006/foto : 1006)