Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kebanyakan orang berkompetisi untuk mencoba peruntungannya di bidang kuliner dan bidang lainnya untuk memanfaatkan peluang.

Demikian juga dengan Yoseph Winata (27), pemuda yang merintis bisnis kuliner dengan konsep Panda, hewan yang terkenal dan bermukim di daerah pegunungan di China. Seperti apa konsepnya?

Terinpirasi dari cocktail Panda yang ia pernah singgahi di China, Yoseph mendirikan Hungry Panda pada bulan Maret yang lalu di Jakarta.

Singkat cerita, tertarik dengan salah satu restoran di China yang cukup populer, Yoseph terinspirasi untuk membuka tempat kuliner yang unik, ia pun memutar otak untuk bisa mewujudkannya. Kuliner adalah hal yang baru baginya, namun ia tetap ingin mencoba. Berbekal latar belakang sebagai seorang IT, Yosep menuangkan idenya di seluruh dekorasi restoran hingga baju seragam para karyawan yang mengusung tema karakter panda.

Menurutnya ide dan konsep ini cukup fresh untuk para pecinta kuliner, selain unik dan membuat orang penasaran ingin mampir dan mencicipi menu di Hungry Panda. “Di Jakarta, belum ada tempat makan yang memiliki konsep panda. Jadi saya pikir ide ini menarik. Kami membuat konsep yang juga disukai anak-anak” ungkap Yoseph saat ditemui Kabari di Hungry Panda, Kelapa Gading, Jakarta.

Sebagian besar menu yang ditawarkan resto ini adalah Chinese Food yang identik dengan Dim Sum, selain itu ada dessert yang cukup menggoyang lidah yaitu Onde Wijen, dimana di dalamnya terdapat wijen cair, dan banyak disukai para pelanggan. Yoseph sendiri memuji temuannya ini. “Tidak ada Onde ini selain di Hungry Panda,“ katanya sambil tersenyum.

Bagiamana caranya mentransformer dari IT hingga di bidang kuliner, dalam hal ini dikatakan Yoseph, “Pada dasarnya teknologi itu bisa di implementasikan ke segala macam bidang, dari pakaian, ritel, semua sudah pake sistem IT semua,“ terangnya. “Jadi mungkin orang berpikir IT itu harus berhubungan dengan perusahaan berbasis software, tapi sebenernya tidak, karena perusahaan sudah bergantung pada IT sekarang,” imbuh Yoseph.

Menjalankan sebuah usaha, tentu tak lepas dari kendala dan tantangannya, diakui Yoseph, menemukan tantangannya dari teknis dalam menentukan masakannya. “Kita mesti riset dari awal, terutama di daerah Gading ini sudah sangat padat dengan banyaknya resto, untuk saingannya juga berat, untuk itu perlu melakukan sesuatu yang baru agar mendapat nilai lebih unik, dan orang datang ke kita,“ terang Yoseph.

Kemajuan kuliner di Tanah Air terus berkembang pesat dengan bermunculan bisnis baru serta konsep yang menarik untuk memikat daya pembeli. Hungry Panda, buka setiap hari mulai jam 10.00 – 22.00 WIB dengan fasilitas koneksi Wi-Fi dan Charger untuk Handphone di setiap sudut meja makan. “Jadi orang bisa ngecas juga bisa konek ke wifi, biar orang juga bisa lebih nyaman di sini” tutup Yoseph.