Country Kyra adalah nama home industry yang memproduksi beragam karya kerajinan bergaya American Country.

Nova Muhidir menciptakan berbagai karya kerajinan tangan berbau Amerika ini sejak tahun 2002. pemberian nama Country Kyra pun cukup unik, kata Kyra rupanya diambil dari kira-kira. Jadi menurut Nova kata ‘kira’ memiliki daya tarik energi positif yang mendunia.

“Sebetulnya nama yang tidak sengaja dibuat, tadinya saya memang senang dengan kira-kira. Kira-kira dari kata kira itu energi positif yang membahana, mendunia, dan itu saya dapatkan dari seorang desainer grafis yang membantu membuat logo baru saya,“ ujar Nova saat ditemui Kabari di work shop Country Kyra di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Sejak kecil, Nova memang suka dengan kerajinan tangan, kemudian saat dirinya memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga, hobi lamanya mulai serius ditekuni. “Kalau dulu sekedar hobi, sekarang lebih ke bisnisnya,“ kata pria 53 tahun itu.

Nova lahir dan dibesarkan di lingkungan komplek ekspatriat di kawasan industri di Pekanbaru, Riau. Dan dari situlah ia mulai belajar kerajinan tangan. “Ayah saya bekerja di perusahaan asing (Caltex) sampai saya kuliah, saya tinggal di sebuah kota kecil (kota minyak) di Rumbai, Pekanbaru (komplek Caltex Rumbai) dari situ belajar banyak craft dari expatriate yang tinggal di komplek,“ cerita Nova kepada Kabari.

Dalam kesempatan itu, Nova mengaku belajar secara otodidak. Tanpa disadarinya kebisaannya menciptakan karya seni terus terasah sampai akhirnya memutuskan untuk serius membuat kerajinan tangan. Hobinya pun dibawanya hingga ke luar negeri, bahkan hingga dia menetap di negeri Paman Sam.

Saat tinggal di Amerika, Nova mengaku sempat mencari beberapa guru untuk belajar country doll di suatu komunitas di Arizona, Amerika Serikat. Dia pun belajar bagaimana cara membuat potongan fitur sederhana untuk country doll. Dari awalnya Nova memang menyukai boneka, karena itu ia fokus membuat boneka. Baginya membuat boneka ada banyak tantangan sehingga kreatifitasnya juga berkembang.

Dari kacamata Nova kerajinan Amerika cukup unik dan menarik. Beberapa bahan yang digunakan mulai dari yang baru hingga daur ulang membuatnya semakin tertarik.

Bahan dari daur ulang, material apa saja yang dibutuhkan untuk membuat country kyra?
Nova banyak memanfaatkan kayu bekas dan bahan daur ulang lain seperti peti kemas, kaleng bekas, dan limbah kain perca. Dengan tangan dinginnya, bahan-bahan tersebut ia rangkai hingga menjadi barang yang bermanfaat nan cantik.

Pernak pernik lucu yang menghiasi di setiap sudut ruangan rumahnya seperti boneka, aneka kaleng hias yang sudah dilukis dengan konsep western ini banyak diminati konsumen. “Hampir semua produk banyak diminati pelanggan, Alhamdulillah yang saya buat itu karena berbeda, ciri khasnya yang tidak umum untuk di Indonesia,“ ungkap Nova.

Nova mengaku mengerjakan dengan sepenuh hati dan terkonsep, uniknya produknya dibuat dalam jumlah terbatas. “Apa yang saya buat, saya desain agar benar-benar terpakai, jadi bukan asal desain dan itu juga desainnya juga satu sama lain tidak sama, jadi saya tidak membuat secara massal jadi kita bikin limited edition,“ terangnya.

Tak harus menunggu lama proses pembuatannya hanya membutuhkan waktu satu hari, namun dikatakan Nova ada yang tergantung dari pesanan, misal untuk kayu mesti bertahap pengerjaannya. “Sebenarnya tergantung dari produk yang kami bikin, kalau kita bikinnya (pesanan) kayu pasti produksinya bertahap, sampai akhirnya dilukis,“ kata Nova menambahkan.

Dalam sehari dapat dikerjakan 10 boneka dengan kriteria dan tema berbeda. “Untuk melukis sendiri sebenarnya cepat, sehari itu kita bisa bikin dua produk, kalau untuk dollnya sehari kita bisa bikin sampe 10 doll dalam satu hari, dengan kriteria atau tema yang berbeda,“ .

Setiap melakukan sesuatu pasti akan menemukan kesulitan bahkan tantangan yang berbeda-beda, hal ini pun dialami Nova. Dalam menjalankan usaha ini Nova tidak sendirian, ia melibatkan banyak karyawan di Country Kyra. Dan inilah salah satu tantangannya, yakni ketika mencari orang untuk bergabung sebagai pegawai yang dasarnya bukan dari pengrajin. Nova mengaku kesulitan untuk pendekatan ke Sumber Daya Manusianya.

Menurutnya, mengajak orang untuk membuat sesuatu itu tidaklah mudah, karena harus benar-benar bisa merubah pola pikirnya agar mau diajak untuk melakukan tujuan yang positif. Dalam hal ini, harus sabar dengan pendekatan yang manusiawi.

Dengan demikian, dengan berjalannya waktu dan proses, Nova mampu melewati tantangan tersebut, dengan terbukti saat ini sudah memiliki tim yang solid di tiga outlet Country Kyra yang ia kelola, diantaranya di Cirebon, Bandung dan Jakarta. Khususnya di empat desa di Cirebon, Nova melibatkan pegawai yang berjumlah 100 orang.

Yang menarik, Nova banyak melibatkan orang yang tidak memiliki keahlian khusus untuk membuat kerajinan tangan, justru dirinya lah yang menularkan seni pada para pegawai, dimana ia membuka kelas pelatihan khusus sebelum menerima sebagai pegawai. “Bukan orang-orang pengrajin, jadi memang kita bina dari nol, dari anak-anak muda yang putus sekolah dan ada juga yang bapak-bapak yang tadinya mereka ke sawah, akhirnya kita bina dan mereka ada pelatihan sebelumnya,“ ujar Nova.

Di usia yang masih belia Nova mampu mewujudkan impiannya untuk bisa mengembangkan usahanya yang lebih besar lagi. Menurutnya prospek usaha ini berkembang pesat, bahkan rencananya ingin usaha ini melebarkan ke daerah-daerah di luar Jakarta.

Unik dan Masih sepi pesaing

Produk yang dia buat memang tergolong unik dengan bahan-bahan yang mudah didapat, dan dalam bisnis juga minus kompetitor.

Niatnya memang berbisnis, tapi dibalik itu Nova justru membagikan ilmunya pada para pegawainya. Ada kebanggan tersendiri katanya, jika akhirnya ada yang mengikuti jejaknya dan berhasil. Ia tak keberatan jika ada yang membuka jenis bisnis yang sama, “Saya anggap itu bukan suatu saingan karena setiap orang memiliki produk yang berbeda-beda desain dan kita bersaing secara positif dan sehat,“ ungkapnya.

Berangkat dari mimpi yang sederhana Nova ingin terus berkarya dan menularkan ilmu kepada masyarakat yang mau diajak untuk tujuan positif. “Sederhana, mudah-mudahan ilmu yang saya punya, kreasi yang saya punya jadi berkah buat orang lain,” pungkas Nova.