KabariNews – Dengan mengangkat judul Juru Bicara, pelawak tunggal Pandji Pragiwaksono kembali melakukan tur dunia. Selain tampil di Los Angeles seperti pada tur Mesakke Bangsaku tahun lalu, kali ini Pandji juga hadir menghibur masyarakat di lebih banyak kota, seperti San Francisco, Chicago, Philadelphia, Boston, dan Washington, D.C. Menurutnya, Juru Bicara dipilih sebagai judul untuk menunjukkan bahwa dirinya memang piawai dalam berbicara. “Jadi, saya menjadi juru bicara bagi orang-orang yang selama ini suaranya tidak kedengaran dan terlalu sedikit untuk diangkat,” imbuhnya.

Menyelenggarakan tur ke 24 kota di 5 benua sudah tentu bukan perkara mudah. Pria kelahiran Singapura 37 tahun silam ini mengaku tantangan terbesar projek tersebut adalah dalam hal membuat komedi berdurasi 2 jam yang laku di seluruh kota yang disinggahinya. Tantangan tersebut, menurut Pandji, diperparah dengan kekhasan komedinya yang menyajikan isu-isu sosial di Indonesia. Misalnya, peran agama dalam bermasyarakat, hak asasi manusia, prostitusi, radikalisme, dan sensor tayangan televisi. Meski demikian, Pandji mengaku belajar banyak hal. Pengalamannya tampil di hadapan diaspora Indonesia dari berbagai belahan dunia membawanya kepada suatu kesimpulan. “Ternyata orang Indonesia di mana saja sama… Ternyata lebih banyak persamaan yang menyatukan kita ketimbang perbedaan yang memecahbelah kita,” ungkapnya.

Panji PragiwaksonoBagi seorang Pandji, Chris Rock merupakan tokoh panutannya sebagai seorang komika. Pilihannya itupun bukan tanpa alasan. Ia mengungkapkan bahwa format komedi artis papan atas Hollywood itu banyak mempengaruhi karya-karyanya. Konsep stand-up comedy world tour, misalnya, ia ambil dari karya Chris Rock yang berjudul Kill The Messenger.

Pada awal tahun ini, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga sempat disibukkan dengan aktifitas syuting film yang berjudul Rudy Habibie. Dalam film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu, Pandji didapuk untuk memerankan tokoh yang bernama Peter Manumasa. Adapun Peter dikisahkan sebagai salah seorang sahabat mantan Presiden B.J. Habibie selama menjalani studinya di Jerman. Meski berhasil mendapatkan peran yang cukup
penting dalam film tersebut, Pandji menilai dunia akting masih sangat baru dan belum menjadi zona nyaman baginya. Selama proses pembuatan film tersebut, ia mengaku banyak berguru dengan Manoj Punjabi (produser), Hanung Bramantyo (sutradara), dan Reza Rahadian (aktor utama).

“Sekarang lagi nulis naskah untuk film, untuk dibuat tahun depan moga-moga” ujarnya saat ditanya mengenai projeknya ke depan. Ia juga mengungkapkan rencananya untuk merilis sebuah album musik rap. (1014)