KabariNews Dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, diduga akan ada perubahan kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

Menurut Reza Pahlevi Chairul, Atase Perdagangan KBRI Washington DC bahwa pemerintah baru, Presiden Donald Trump akan mengubah arah kebijakan dan berdampak pada hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. “Isu perdagangan ini baru pertama kali terjadi dalam Pemilu Amerika , artinya isu perdagangan menjadi hot issue pada saat kampanye antara Donald Trump dengan rivalnya saat itu, Hillary Clinton,” terang Reza kepada KabariTV.

Lanjut Reza, saat ini kanditat Menteri Perdagangan baru yakni Wilbur Ross. Lalu kemudian ada badan baru yang dibentuk Presiden Trump yakni National Trade Council, yang kemungkinan akan dipimpin Professor Peter Navarro. Sementara itu, United State Trade Representative, rencananya akan dipimpin oleh Robert Lighthizer. “Nah ketiga badan ini akan mengatur kebijakan perdagangan. Jadi ini akan sangat berdampak dengan Indonesia. Namun kami  melihat ada peluang pertumbuhan antara Indonesia dan Amerika. Dampak dalam waktu dekat belum terjadi. Pertumbuhan kedua negara masih positif ke depannya. Karena barang-barang yang diekspor dan diimpor antara Indonesia dan Amerika bersifat komplementer. Jadi tidak bersaing satu sama yang lain,” tukas Reza.

Ditegaskan Reza, preferensi kebijakan perdagangan Amerika mendatang itu lebih mengutamakan pendekatan bilateral. “Tentu diharapkan akan menjadi faktor pendorong dan memperkuat kerjasama antara Amerika dan Indonesia kedepannya,” tutup Reza. (Kabari1009/foto: ist)