KabariNews – Sepanjang Indonesia merdeka selama 71 tahun, iklim politik kita selalu berubah. Perubahan besar terjadi pada tahun 1998. Kini kita mengalami masa dimana rakyat memiliki keleluasaan untuk mengkaji kembali arah politik Indonesia, harapan saya berakhir tanpa merusak hasil yang sudah dicapai selama ini.

JOKOWI

Joko Widodo A.K.A Jokowi, Jakarta GovernorJokowi merupakan salah satu Presiden yang paling efektif. Tanpa banyak simbolik dan seremonial, Jokowi menghasilkan karya nyata. Mulai dari banyaknya pembangunan infrastruktur, ekonomi stabil, dan kepedulian pada bidang maritim. Khusus bidang politik, tidak terlalu kelihatan hasilnya. Namun, jika Presiden Jokowi mampu mengelola persoalan politik dengan arif dan bijaksana, mantan Walikota Solo ini akan membuktikan
diri sebagai Pemimpin Indonesia yang besar. Salah satu bentuk kedekatan Presiden dengan rakyat terlihat saat Jokowi ikut Salat Jumat bersama pada aksi super damai 2 Desember 2016 (212). Langkah yang ditempuh Presiden ini menghilangkan praduga bahwa ada golongan Islam tertentu yang tidak menyukainya. Ini merupakan langkah brilian Sang Presiden.

AHOK

REVITALISASI BANGUNAN BERSEJARAHDari segi prestasi, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan Gubernur terbaik di Jakarta. Karena prestasinya ada yang mencoba menggoyang posisi Gubernur petahana ini dengan memainkan kartu agama. Diharapkan akan mengganggu stabilitas Ahok. Dalam kasus penistaan agama yang dituduhkan kepadanya, Ahok menunjukkan ketulusannya. Ini terlihat pada hari pertama sidang, Ahok secara tulus menyesal dan bahkan menangis di pengadilan. Ahok juga menjelaskan latar belakang dibesarkan sebagai anak angkat dari keluarga Islam taat, yaitu keluarga Jenderal M. Yusuf. Ini menunjukkan bahwa sangat sulit dicari kesalahannya. Kecuali bahwa Ahok merupakan orang China dan menganut agama Kristen Protestan. Sebagai Negara Pancasila, seharusnya minoritas tidak menjadi masalah lagi. Harapannya proses pengadilan Ahok ini selesai dengan baik sehingga orang sadar bahwa ini semua hanya permainan politik menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Indonesia telah memilih Pancasila sebagai dasar Negara pada tahun 1945. Dasar negara ini harus dipertahankan. Jangan melemah karena tuntutan sekelompok orang. (1011)