Berhati-hatilah saat memilih makanan terutama untuk dikonsumsi anak-anak. Banyak makanan yang kini kerap diberikan tambahan makanan berbahaya. Walaupun sudah sering diungkap media ataupun disidak dan diperingati pihak berwenang, produsen makanan tetap saja menggunakan bahan berbahaya tersebut. Mereka seolah tidak peduli akan dampak berbahaya yang ditimbulkan. Kalau sudah begitu, sebagai konsumen, kitalah yang harus kritis untuk memilih makanan yang sehat dan aman.

Beberapa bahan tambahan berbahaya yang seringkali digunakan oleh produsen makanan tidak bertanggung jawab adalah; boraks, formalin dan pewarna berbahaya. Ketiga bahan tambahan ini seakan-akan menjadi primadona bagi produsen berskala rumahan karena mudah mendapatkannya dan harga yang terjangkau.

Formalin

Bahan yang satu ini memang sangat berbahaya karena aslinya digunakan untuk mengawetkan mayat. Sayangnya, fungsi mengawetkan ini disalahgunakan untuk makanan. Formalin banyak digunakan untuk mengawetkan ikan, tahu, baso, ayam, mie basah dan lainnya. Makanan yang diberi formalin bisa diketahui lewat baunya yang sangat menyengat. Rasa makanan akan lebih kenyal. Makanan menjadi lebih awet dan tidak mudah busuk.

Formalin akan berdampak negatif bagi tubuh setelah dikonsumsi secara terus-menerus. Formalin akan meracuni tubuh, menyebabkan alergi dan iritasi lambung. Formalin bisa menjadi penyebab timbulnya kanker dan perubahan fungsi sel (mutagenik).

Boraks

Boraks berfungsi untuk mengembangkan, mengenyalkan, mengawetkan dan membuat makanan jadi lebih enak. Boraks biasa ditambahkan untuk makanan seperti kerupuk, baso, lontong, mie basah dan lainnya. Aslinya boraks merupakan bahan perekat kayu. Ciri utama makanan yang diberi tambahan boraks adalah lebih kenyal.

Sama halnya dengan formalin, penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Selain itu boraks menyebabkan timbulnya gangguan fungsi hati, gangguan pencernaan dan gangguan sistem saraf pusat.

Pewarna Berbahaya

Satu lagi yang patut diwaspadai adalah pewarna berbahaya Rhodamin B (pewarna merah) dan Methanyl Yellow (pewarna kuning). Keduanya merupakan bahan untuk pembuatan cat. Ciri-ciri digunakannya pewarna tersebut adalah warna makanan menjadi mencolok, mengkilap dan warna tidak pudar jika dipanaskan.

Pewarna makanan ini biasa digunakan untuk jajanan anak-anak, permen, saus tomat, kerupuk, sirup, agar-agar, dan masih banyak lagi. Efek negatif dari pewarna ini adalah menyebabkan gangguan fungsi hati dan menyebabkan kanker.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?56064

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :