Disaat musim hujan sekarang ini, serta kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, membuat perkembangan jentik-jentik
nyamuk dapat segera tumbuh dengan pesat. Berbagai penyakit yang dibawa melalui gigitan
nyamuk dapat terjadi kapan saja dan di mana saja bila kita tidak dapat merawat kebersihan sekitar dan
kesehatan kita.

Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan
dari gigitan nyamuk adalah Demam Chikunguya. Demam Chikunguya atau penyakit
Chikunguya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk
Aedes Albopictus, penyakit ini banyak ditemui dikawasan tropis seperti Asia dan
Afrika.

Di Indonesia sendiri penyakit Chikunguya
pertama kali ditemukan sekitar tahun 1973 di Samarinda, lalu mulai menjangkit
kembali di tahun 1980 di wilayah Jambi. Memasuki tahun 1983, penyakit Chikunguya
menyerang beberapa wilayah di Indonesia seperti Martapura, Ternate dan
Yogyakarta.

Setelah sekitar 20 tahun tidak terdengar lagi,
penyakit Chikunguya ini akhirnya muncul pada tahun
2001 di Sumatra Selatan, tepatnya di wilayah Muara Enim.

Setelah itu, Demam Chikunguya mulai terkenal
di telinga masyarakat kita.

Kata Chikunguya yang diambil dari Swahili yang
berarti “ Berubah Bentuk atau Bungkuk”, ini dengan melihat kondisi tubuh penderita
yang biasanya membungkuk karena nyeri otot dan sendi yang dialami si penderita.

Gejala penyakit Chikunguya hampir sama dengan
gejala penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD), bedanya dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit Chikunguya
tidak menyebabkan penderitanya mengalami pendarahan atau renjatan (shock) dan
kematian.

Gejala yang dialami si penderita Demam
Chikunguya tergolong unik, yaitu si penderita akan merasakan demam tinggi  yang disertai tubuh menggigil seperti gejala
influensa. Gejala berikutnya penderita akan mengalami mual yang disertai dengan
muntah dan sakit kepala serta sakit perut. Lalu seluruh tubuh akan timbul rasa
nyeri pada persendian, biasanya mulai dari tulang kaki. Di seluruh tubuh akan timbul
bercak-bercak merah, setelah memasuki tahap ini, tubuh si penderita akan
mengalami lemas yang berujung dengan kelumpuhan pada bagian tangan dan kaki,
kelumpuhan ini biasanya tidak berlangsung lama, dalam beberapa hari penderita
akan kembali sehat, namun walau bagaimana pun penyakit ini perlu diwaspadai
juga.

Virus Chikunguya berinkubasi dalam waktu 2 – 4
hari, namun manifestasi penyakitnya dapat berlangsung antara 3 sampai dengan 10
hari. Menariknya adalah, virus ini adalah virus yang tergolong self limiting disease, yaitu hilang
dengan sendirinya.

Akan tetapi rasa ngilu dan nyeri pada
persendian dan otot akan terus dirasakan oleh penderitanya dalam kurun waktu
mingguan bahkan sampai berbulan-bulan.

Pencegahan penyakit ini yaitu dengan cara
membiasakan hidup sehat dan membunuh jentik-jentik nyamuk serta menjaga
kebersihan lingkungan sekitar secara rutin, agar tidak ada tempat untuk nyamuk
berkembangbiak.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam jangka waktu 10
hari, ratusan bahkan ribuan jentik-jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk dan
dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32330

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket