Selain wisata pendidikan di museum-museum, ataupun wisata belanja dan wisata permainan, kota Jakarta juga menyuguhkan wisata keagamaan atau wisata religi.

Berbagai bangunan-bangunan tua tempat peribadatan yang menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta masih dapat kita temui. Seperti potret Gereja-Gereja tua di Ibukota. Gereja-Gereja yang sudah memiliki umur ratusan tahun tersebut adalah salah satu bagian penting dari perkembangan penyebaran agama di masyarakat. Gereja Sion, Gereja Tugu, Gereja Katedral, Gereja Immanuel serta Gereja Ayam merupakan Gereja tua yang masih tersisa dan berdiri kokoh di kawasan Ibukota.

Gereja Katedral Jakarta

Nama Resminya De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming atau Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga. Diresmikan pertama kali Bulan Februari 1810, terletak di jalan Katedral No7 Jakarta Pusat

Gereja Sion

Gereja Sion, atau Portugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis. Diresmikan pada tanggal 23 Oktober 1695. Terletak di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat

Gereja Ayam

Gereja Ayam, dibangun pada tahun 1913 dan 1915. Gereja yang terletak di Jalan H.Samanhudi 12, Jakarta Pusat ini disebut Gereja Ayam karena pada atapnya diletakan petunjuk arah mata angin dengan bentuk ayam.

Gereja Immanuel

Gereja Immanuel Jakarta, dibangun atas kesepakatan umat Reformasi dan umat Lutheran di Batavia pada tahun 1834, pembangunan gereja selesai pada tanggal 24 Agustus 1839. Gereja ini berada di Jalan Merdeka Timur 10, Jakarta Pusat.

Gereja Tugu

Gereja Tugu, diperkirakan dibangun pada tahun 1676-1678. Gereja ini berada di Kampung Tugu, Jakarta Utara.