Berkunjung ke kawasan ini,wisatawan dapat
menelusuri sejarah awal pembangunan Ibu Kota. Sayang beberapa gedung berusia
tua yang kini masih berdiri tegak nasibnya makin merana. Tak hanya wisatawan
domestik,Kawasan Kota Tua seluas 846 hektar yang mencakup wilayah Jakarta Utara
dan Jakarta Barat itu juga diminati oleh wisatawan mancanegara.“ Sedikitnya
30.000 turis mancanegara (hanya mengunjungi Museum Sejarah Jakarta),”tutur
Kasubag Tata Usaha Museum Sejarah Jakarta Sri Utami mengutip Antara.

Museum ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kawasan Kota Tua. Gedung
pemerintahan pertama di Batavia ini dibangun sekitar 1707 di bawah pemerintahan
Jenderal Joan Van Hoorn.Secara keseluruhan Kawasan Kota Tua berbatasan dengan
Glodok (selatan) dan Pelabuhan Sunda Kelapa (utara).

Pada awal berdirinya, kawasan pusat pemerintahan ini hanya seluas 15 hektare di
sebelah barat Kali Besar. Di kawasan inilah terdapat kantor perdagangan,bank,
hotel, pergudangan, serta tembok yang mengelilinginya. “Sayang tembok tersebut
hanya tersisa sedikit saja saat ini,”ungkap staf Pengawasan dan Penataan UPT Kawasan
Kota Tua Bobby D. Saat ini hanya tersisa sekitar 75 meter di Jalan Tongkol.

Sedangkan yang lainnya hilang tergerus pembangunan kota yang
sporadis.Pemandangan mengenaskan lainnya terlihat di kompleks Taman
Fatahillah.Sebuah bangunan milik PT Asuransi Jasindo ini tampak tidak terawat
bahkan bagian atapnya pernah ambruk. Padahal,konstruksi awal gedung ini masih
terlihat sangat elok. Menurut Bobby,pihaknya sudah memberikan peringatan kepada
pemiliknya untuk segera mengambil tindakan.

“Sesuai peraturan bangunan itu harus dibangun kembali sebagaimana bentuk
aslinya,” ujarnya.Cukup banyak bangunan tua bersejarah di kawasan ini,sehingga
pengelola harus membatasi kunjungan. Termasuk tidak memberikan izin untuk
sebuah pagelaran musik agar menghindari bangunan bersejarah ini dari kerusakan.

Terbuka
untuk tur

Saat ini kawasan kota tua terutama gedung yang masih terawat,
terbuka untuk tur yang melibatkan anak-anak sekolah maupun peminat sejarah. Selasa
(26/4) ada 204 anak-anak dari SD di Jakarta yang melakukan tur mengunjungi
lokasi bersejarah di Jakarta.

Mereka naik tiga buah bus yang melakukan tur dari Museum Gajah, Planetarium,dan
terakhir ke Museum Sejarah Jakarta. Koordinator Tur Lembaga Bina Wisata, Cyntia
Desi menjelaskan, dengan mengunjungi tempat bersejarah anak-anak dapat wawasan
bagaimana sejarah Ibu Kota. Mereka sangat antusias merasakan langsung atmosfer
ruangan-ruangan bersejarah, seperti ruang tahanan pada masa kolonial.

Bersepeda ontel di taman pun menambah sensasi,seperti merasa menjadi pejabat pada
zaman kolonial dahulu. Seorang turis dari Belanda, David, 30,mengakui bahwa
Kawasan Kota Tua merupakan daerah yang wajib dikunjungi warga Eropa,khususnya
Belanda. “Kalau belum ke sini,belum ke Jakarta,”ungkapnya.
Kawasan Kota Tua masih menjaga pesona arsitektur Eropa dan China di
dalamnya. Menggambarkan bagaimana awal masyarakat metropolitan ini terbentuk
pada awalnya

David adalah seorang turis Belanda yang
sedang mengunjungi sanak saudara di wilayah Salatiga. Nenek dan kakeknya pernah
tinggal di daerah Semarang
dan Salatiga ketika pendudukan Belanda. Cerita-cerita nenek dan kakeknyalah
yang mendorongnya untuk datang ke Indonesia.

David datang dari Belanda lewat Denpasar.
Selanjutnya dia menyusuri Jawa mulai dari Banyuwangi, Surabaya,
Salatiga, Semarang, Yogya dan terakhir, Jakarta, Selama
perjalanan itu dia sangat terkesan dengan beberapa bangunan zaman Belanda yang
masih terawat. “Di Salatiga dan Semarang,
saya masih menemukan bangunan asli kolonial yang terawat. Seperti gereja
Blenduk, “ katanya. Dia cukup memahami jika pemerintah Indonesia kurang perhatian terhadap
gedung-gedung tua yang ada di beberapa kota.
“Mungkin pemerintah kesulitan dana untuk mengelolanya,” lanjutnya. Karena biaya
pemeliharaan gedung-gedung itu memang tidak sedikit.

Untuk share artikel ini klik
www.KabariNews.com/?36659

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :