AS akan bangun pangkalan militer di Pulau Cocos, Australia yang tak jauh dari Sumatera. Pesawat intai tak berawak jenis Global Hawk akan ditempatkan di situ. Pulau itu tak jauh dari Sumatera dan hanya dekat saja dengan pulau Christmas.

Mengutip BBC Indonesia, juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Brigjen Hartind Asrin mengatakan bahwa secara prinsip Indonesia tidak memiliki wewenang untuk ikut campur dalam rencana mereka.

Pada Rabu (28/3) Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith mengatakan kemungkinan AS menggunakan Pulau Cocos yang terpencil sebagai pangkalan militer AS. “Kami menilai Cocos sebagai lokasi yang bernilai strategis untuk jangka panjang,” kata Smith.

Harian The Washington Post juga menyatakan AS tertarik menggunakan Pulau Cocos sebagai pangkalan pesawat-pesawat intai dalam melakukan pengawasan di Kepulauan Spratly yang diperebutkan sejumlah negara.

Menurut Washington Post, AS menilai Pulau Cocos tak hanya ideal untuk pangkalan pesawat-pesawat tempur berawak namun juga untuk pesawat-pesawat tak berawak yang dikenal dengan nama Global Hawk. Apalagi Angkatan Laut AS kini tengah mengembangkan Global Hawk model terbaru yang disebut pesawat intai kawasan maritim luas (BAMS) yang dijadwalkan beroperasi pada 2015.

Bagi warga Australia, gugusan pulau kecil yang populer disebut Keeling ini tempat menarik untuk berwisata. Pantai pulau itu berpasir putih dan penuh pepohonan kelapa. Lokasi gugus pulau karang itu terletak di Samudera Hindia bagian barat, atau berjarak sekitar 3.000 km Australia, dan tak jauh dari Pulau Christmas. Kepulauan Cocos itu terletak di halaman belakang Indonesia, atau hanya berjarak sekitar 1.000 km dari arah barat daya Pulau Jawa, dan bagian selatan Pulau Sumatera.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38004

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :