Ayah sahabat anak

Dalam sebuah keluarga, sosok seorang ayah sama pentingnya dengan sosok seorang ibu. Ayah, tidak hanya bekerja mencari nafkah lalu kembali ke rumah untuk bermain dengan anak. Ayah juga seharusnya siap turun tangan menyiapkan susu, menyuapi, mengganti popok atau menidurkan sambil meninabobokan sang buah hati. Sehingga anak-anak merasa dekat dengan kedua orang tua, bukan dengan ibu saja.

Maka bagi calon ayah atau ayah baru, siapkan diri untuk terlibat dari hal yang kecil sekalipun. Tidak ada kalimat, ‘Itu kan tugas ibu’ atau ‘Ayah tidak bisa, sebaiknya ibu saja,’ tapi yang ada adalah saling bahu-membahu. Mengambil kelas cara mengasuh anak sebelum sang buah hati lahir merupakan cara yang terbaik. Kalau ingin secara naluriah dan belajar dari sang istri, juga boleh saja. Yang pasti siap berkorban, terutama waktu. Mengurangi main game, mengurangi bekerja lembur baik di kantor atau di rumah, bahkan mengurangi waktu berkumpul bersama teman-teman.

Lalu, bagaimana agar menjadi ayah yang dekat dengan anak dan menjadi sahabat mereka kalau waktunya hanya sepulang kantor dan akhir pekan saja? Quality time, fokuskan pada hal itu. Sehingga saat bersama anak, fokuslah pada aktivitasnya. Istirahatkan telepon genggam, komputer, serta televisi ketika anak membutuhkan perhatian. Makan malam bersama, bermain bersama, kemudian membacakan cerita bergantian dengan ibu pada waktu tidur tiba.

Ayah sahabat anak-1Ayah sahabat anak-2Jadilah sahabat yang menyenangkan saat bermain, pendengar yang baik saat mereka bercerita, serta guru yang sabar ketika mengajari mereka melakukan sesuatu. Tidak ingin kehilangan waktu menonton tim favorit bertanding di televisi? Ajaklah anak menonton bersama. Seandainya anak bosan, tanyakan apa yang ingin dikerjakannya, lalu kerjakanlah bersama. Kenalkan juga pada sesuatu yang baru yang membuat anak senang mencobanya.Buatlah jadwal dua minggu sekali atau sebulan sekali pergi berduaan hanya bersama ayah. Misalnya menonton film, jalan-jalan ke toko buku, makan di restoran, atau sekedar bermain di taman bermain. Fokuskan pada perilaku anak, janganlah berkutat pada telepon genggam.
Selain anak akan lebih dekat dengan ayah juga memberikan waktu untuk ibu bersantai di spa, menggeluti hobinya atau kumpul bersama teman-temannya.

Cobalah tidak membawa stres di depan anak. Pekerjaan kantor yang menumpuk, jalanan macet, tentunya mengakibatkan stres dan terbawa sampai di rumah. Akibatnya, wajah terlihat lelah dan gampang marah. Saat begini, cobalah menghela nafas dalam-dalam, lepaskan pikiran, dengarkan musik yang menenangkan, bayangkan kelucuan anak-anak di rumah, sehingga waktu tiba di rumah wajah kita pun penuh senyum dan sabar menghadapi anak. (1004)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?61573

Untuk melihat Artikel Amerika / Parenting lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis