Ibu dan Anak

Anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang akan menghadapi banyak hal baru dalam kesehariannya. Saat pertama kali melihat kembang api atau petasan misalnya, tentu banyak hal yang ingin ia ketahui. Si kecil akan mengeksplorasi dengan mengamati, mencium dan memegang kembang api atau petasan tersebut. Tidak berhenti di situ, si kecil pun akan mengajukan pertanyaan untuk memuaskan keingintahuannya.

Seiring dengan perkembangan dan keingintahuannya, banyak hal lain yang membuat si kecil penasaran dan membuatnya sering bertanya. Orang tua kerap kesulitan menghadapi rentetan pertanyaan yang seolah menyerang orang tua. Pada saat inilah, kesabaran orang tua diuji. Pada satu sisi orang tua sadar akan pentingnya menjawab pertanyaan dan tidak ingin memupus rasa ingin tahu anak. Namun, pada sisi yang lain, berbagai kesibukan, kondisi fisik dan masalah yang sedang dialami menghambat para orang tua untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Terkadang pertanyaan yang diajukan sederhana namun orang tua kesulitan untuk menjelaskannya. Di waktu yang lain, si kecil bertanya pada saat yang tidak tepat sehingga membuat orang tua enggan atau tak sempat menjawab. Yang paling menyulitkan adalah, saat si kecil mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang.

Berikut ini beberapa cara mudah menghadapi anak yang rajin bertanya.

  1. Jangan pupus semangat anak untuk bertanya. Jawaban negatif yang kita berikan pada anak yang sedang bertanya akan membuat semangatnya turun dan mematikan rasa ingin tahunya. Anak akan terhambat dalam perkembangan kemampuan fungsi nalar dan logikanya serta mematikan imajinasi dan kreativitasnya.
  2. Berusaha memberikan jawaban pertanyaan dengan tepat dan jujur. Jawaban bohong atau palsu yang dibuat hanya untuk meredakan pertanyaan anak tidak akan memberikan pengaruh yang baik pada anak. Sebaliknya, jawaban yang jujur dan tepat akan menumbuhkan kepercayaan anak pada orang tua.
  3. Usahakan memberi jawaban pertanyaan dengan singkat dan tepat. Jawaban yang panjang dan berbelit-belit akan membosankan anak, sedangkan yang terlalu pendek tidak akan memuaskan rasa ingin tahunya. Anak mendambakan jawaban dan penjelasan sederhana dengan bahasa yang sesuai tingkat pemahaman berpikirnya.
  4. Berilah kesempatan untuk anak bertanya. Berbagai pertanyaan anak menunggu jawaban yang tepat dari orang tua. Pada saat anak bertanya, ia menaruh harapan yang besar akan jawaban yang benar. Meluangkan waktu dan bersabar menghadapi berbagai pertanyaan anak, akan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kreativitas berpikirnya.
  5. Jangan memberikan jawaban dengan sok tahu. Lebih baik jujur saja saat orang tua tidak mengetahui jawaban yang tepat. Kembangkan jawaban dengan mencari bersama-sama dari berbagai sumber. Ajak anak mencari di dalam buku, internet atau bertanya kepada ahli.
  6. Rangsang anak untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Dengan begitu anak diajak juga untuk belajar mengenai sebab akibat dan menganalisa suatu permasalahan.
  7. Berusaha untuk memutus pertanyaan yang terus menerus. Anak yang mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang cenderung berusaha menarik perhatian orang tua ketimbang memerlukan jawaban. Carilah cara untuk memutus pertanyaan dengan mengalihkan perhatian anak kepada hal lain, misalnya beri ia kesempatan untuk menuangkan pertanyaan atau ceritanya melalui gambar atau tulisan. (1001)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?62200

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Tip Top