Kabari News – Polio yang diderita sedari kecil membuat Ni Putu Suryati sering merasa tak diterima oleh lingkungannya. Belum lagi anggapan di sebagian  masyarakat Bali bahwa disabilitas atau mereka penyandang cacat dianggap sebagai karma buruk akibat perbuatan leluhur mereka di masa lalu. Namun keterbatasan fisik dan anggapan buruk tak membuatnya patah arang lantas menyerah dalam menjalani hidup dan berbagi kasih terhadap sesama.

Dengan segenap keyakinan bahwa disabilitas itu seperti manusia normal kebanyakan. Ni Putu Suryati tergerak memberanikan diri mendirikan sebuah yayasan  untuk menampung mereka yang berkebutuhan khusus. Putu mengatakan kepada kabarinews.com beberapa waktu lalu, dia mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Senang Hati di tahun 2000-an di Tampak Siring, Bali.

//
//

Putu bercerita awalnya ketika itu mantan RI Presiden Abdurahman Wahid sedang melakukan kunjungan ke Bali.  “Gus Dur meminta para penyandang cacat di Bali untuk berkumpul untuk bertemu dengannya” kata perempuan kelahiran  31 Desember 1964 ini. Dalam pertemuan itu, Putu bertemu dengan banyak penyandang cacat lainnya di Bali. Dia lantas berbagi asa diantara mereka. “Saya banyak kenalan dengan  mereka, dan akhir dari pertemuan itu  saya banyak mengunjungi mereka.” tutur Putu.

3644184_origNdilalah,  disaat bersamaan ada tamu Australia yang juga menggunakan kursi roda yang mengontrak di rumah Putu. Bersamanya, Putu lalu mengorganisir para penyandang cacat  yang ditemuinya di Bali. Dia kemudian mengadakan pertemuan selama dua bulan sekali, lantas semakin intensif dengan sebulan sekali di rumahnya.

Mulanya yang hanya 15 orang, lambat laun karena tidak cukup kumpul-kumpul saja Putu berinisiatif mendirikan yayasan dan di tanggal 5 Mei 2003 diresmikanlah Yayasan Senang Hati.

Putu mengatakan pemilihan kata Senang Hati di belakang kata yayasan digunakannya karena dia punya alasan sendiri. “Kami kan para penyandang cacat dan merasa jadi beban keluarga dan masyarakat, kami merasa diri kami tidak ada artinya, dengan membuka Yayasan Senang  hati kami ingin para penyandang cacat hatinya menjadi senang dan merasa berguna bagi keluarga dan masyarakat. Siapa pun yang bergabung disini hatinya semuanya pada senang” tuturnya.

Nah, untuk membuat “senang hati” para penyandang disabilitas, di yayasan ini banyak diadakan berbagai kegiatan positif. Disini, kata Putu, punya empat program dimana ada panti yang bisa menempati 20 orang difabel, ada pula kesehatan yang setiap seminggu sekali dilakuka fisioterapi, aquaterapi, dan yang lainnya. “Kalau perlu kursi roda, disini pun disediakan kursi roda bagi yang membutuhkan” kata Putu.

Tak ketinggalan, ada pendidikannya juga dimana  yayasan ini bekerja sama dengan dinas pendidikan. “Bagi yang tidak bisa membaca dan menulis, Mereka mengajar temen-temannya. Belajar komputer, mereka mengejar teman-teman yang didalamnya” imbuh Putu.

//
//

Selain itu, di yayasan ini juga membuka restoran dan bekerja sama dengan travel. Di restoran tersebut para penyandang cacat dapat melayani tamu, dapat memasak dan yang lainnya.  Para penyandang disabilitas disini juga berkarya membuat sesuatu seperti kerajinan tangan keranjang, kalung, dan anting-anting.  “Karya-karyanya ini sudah di pasarkan secara rutin ke berbagai belahan dunia, yaitu ke Australia dan Italia dan omsetnya cukup lumayan untuk membiayai yayasan kami,” katanya.

Akan halnya sebagai sebuah yayasan independen, Putu mengatakan kendala utama yang saat ini dihadapinya adalah soal dana. Pasalnya, karena yayasan ini belum banyak diketahui, dan donasi yang diterimanya juga terbatas. Kendati begitu Putu sebagai pengurus tidak pernah berhenti membuat penyadaran kepada masyrakat. Baginya, para penyandang cacat bukan beban dan dapat menghasilkan jika diberikan kesempatan untuk berkarya. “ Ya, walaupun tidak ada donator tetap, yayasan ini dapat bertahan karena ada usaha yang kami buat dan niat tulus yang kami lakukan” pungkas Putu. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?70493

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan