KabariNews – Gamelan Kusuma Laras Solo dan California mempersembahkan pentas Jawa (Gaya Solo) dalam gelaran kesenian yang berlangsung 2 Desember yang lalu di East Coast New York City. Grup kesenian daerah yang berdiri sejak tahun 1984 ini mampu memukau penontonnya.

Pementasan kali ini terbilang spesial dan memperlihatkan semakin banyak animo dari masyarakat lokal New York City akan karya-karya tradisional gamelan Indonesia.

Menurut artistik direktur dan pendiri Gamelan Kusuma Laras, Anne Stebinger, pertunjukan kali ini sudah hampir sold-out, dengan banyak peminat yang membeli tiket jauh-jauh hari sebelumnya.

Pertunjukan kali ini, seperti yang sebelumnya, juga termasuk dari inisiatif KJRI New York City untuk memajukan budaya, ekonomi, dan pariwisata Indonesia melalui seni kreatif. Pementasan Gamelan Kusuma Laras kali ini mengudang berbagai tokoh penting, master budaya karawitan, gending, atau tari Jawa Solo Klasik dari berbagai tempat.

Selain dikomandani oleh master I.M. Harjito – professor gamelan senior dari Wesleyan University, pertunjukan kali ini didukung oleh tim artis tamu yang kuat seperti Darsono Hardiraharjo, salah satu pemain gamelan muda terbaik sekarang, master musisi dan professor senior gamelan dari UC Berkeley Midiyanto, penyanyi sinden terkemuka Indonesia yang sibuk pentas setidaknya 10 kali di Amerika Serikat Heni Savitri, dan juga penari tradisional terkenal yang berbasis di Washington DC (yang baru-baru ini membawakan pementasan spesial Reog Ponorogo di DC) Anang Totok Dwiantoro.

Semua master ini mewakili tradisi dari gamelan, tari, dan karawitan tradisional Indonesia beraliran dari Solo, dari Surakarta. Dan juga mendapat dukungan dari vokalis, profesor seni suara dan komposer dari CalArts,  Jessika Kenney, yang sudah jatuh cinta dengan budaya klasik Jawa Tengah sejak tahun 90’an dan fasih berbahasa Indonesia.

Kabarinews Aryo Wicaksono mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan berbagai tokoh Gamelan Kusuma Laras, dan membawa pemirsa Kabari untuk ikut mendalami sepak terjak 30-tahun dari Gamelan Kusuma Laras, mengetahui apa saja kendala di masa lalu dan juga berbagai impian di masa depan. Menurut Ibu Anne Stebinger, yang termasuk salah satu dari 5 anggota original / awal dari Gamelan Kusuma Laras sejak tahun 1984, tujuan utamanya sebetulnya hanya satu: semua pencinta gamelan dan seni tradisi klasik Jawa (Tengah) Indonesia hanya ingin bertemu dengan satu sama lain, belajar, dan terus bermain musik bersama. Mari kita simak profil detail tentang Gamelan Kusuma Laras dan tokoh-tokoh utamanya, yang sudah menjadi bagian dari keluarga besar Gamelan Kusuma Laras degan Kabarinews’ Aryo Wicaksono. ”