Hari Thanksgiving atau hari
mengucap syukur merupakan tradisi turun temurun di Amerika. Pada saat
Thanksgiving warga Amerika berkumpul bersama keluarga, berdoa dan mengucap syukur
bersama lengkap dengan acara makan-makan. Hidangan yang biasanya disediakan
pada hari Thanksgiving adalah daging kalkun.

Tradisi ini lumayan unik, karena
mirip-mirip dengan tradisi Lebaran di Indonesia. Apanya yang mirip? Karena saat
Thanksgiving dan Lebaran, orang Amerika dan Indonesia ramai-ramai mudik,

Betul, saat Thanksgiving boleh
dibilang saatnya mudik bagi orang Amerika. Mereka akan pulang ke rumah
keluarganya masing-masing. Konon kuantitas pemudik di Amerika tak kalah
banyaknya. Cuma berhubung di Amerika, hampir semua negara bagiannya sudah maju dan
umumnya para pemudik tinggal di pusat kota
di negara bagian tertentu, jadi seolah jumlah mereka tak kelihatan heboh.

Beda dengan di Indonesia, dimana kotaJakarta menjadi sentral, sehingga ketika musim mudik
tiba, jutaan orang yang bekerja di Jakarta langsung
pulang kampung ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Jumlahnya jadi kelihatan
dahsyat.

Konon, hari Thanksgiving adalah
hari yang afdol bagi seseorang untuk mengucap terima kasih dan syukur kepada Tuhan.
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh anggota keluarga, sahabat,
kolega sampai teman bisnis. Umumnya selain kalimat “Happy Thanksgiving”, beberapa
kalimat seperti  ”Terima kasih telah
membantu dan mendukung saya selama ini.” juga kerap terlontar.

Menurut catatan, tradisi
thanksgiving telah dimulai sejak abad 17. Malahan sekarang hari  Thanksgiving menjadi perayaan terbesar kedua di
Amerika setelah Natal
dan menjadi hari libur nasional.

Thanksgiving ini tergolong unik, karena
secara historis sebetulnya bukan hari besar keagamaan tetapi tradisi. Tradisi yang
memang berbasis agama. Menyimak tradisi yang kemudian mengakar kuat dan bahkan
menjadi hari libur nasional memang menarik, Karena yang namanya tradisi umumnya
bersifat ‘dikerjakan syukur, tidak dikerjaan tak pa-apa’, tapi khusus Thanksgiving
ini, lain. Warga Amerika mengangkatnya cukup tinggi. Itulah uniknya.

Meski Thanksgiving tahun ini
dibayangi-bayangi krisis keuangan, rupanya antusiasme warga Amerika sama sekali
tak berubah. Mereka tetap merayakan Thanskgiving dengan  penuh suka cita. Menurut Jackie, seorang student
di San  Francisco, “Yang penting
dari hari Thanksgiving adalah maknanya, yakni kita harus bnayak mengucap sukur
dan berterima kasih atas segala karunia yang diberikan  Tuhan.” jelasnya.

Jackie dan mungkin jutaan warga
Amerika lainnya yang berpikir sama. Tentu menyadari betul arti kata ‘bersyukur’
  dan
‘berterima kasih’, sehingga mereka semua merayakan dan menjaga tradisi itu
hingga kini.

Akhirnya, kami segenap staf redaksi
Kabari, mengucapkan Syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan kami
untuk terus berkaraya. Tak lupa kepada pembaca dan segenap relasi, kami mengucapkan
 terima kasih atas dukungan Anda selama
ini.

Tanpa dukungan Anda tentulah kami
bukan siapa-siapa.

Happy Thanksgiving..

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32285

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket