KabariNews – Sungguh suatu kebanggaan tersendiri bagi diaspora Indonesia bernama Imam Widodo yang berhasil mengantongi berbagai prestasi dibidang Ilmu Pengetahuan (Science). Putra pertama dari pasangan Sarini Octasali dan Widodo Sulistyono ini merupakan salah satu tim kebanggaan yang dimiliki oleh sekolahnya, Harmony School of Political Science and Communication yang bertempat di kota Austin, negara bagian Texas.

Berbagai ajang pertandingan Ilmu Pengetahuan telah diikuti Imam. Bersama tim sekolahnya Imam berhasil menyabet sederet penghargaan yang membanggakan, diantaranya “Best in Country” dalam ajang perlombaan internasional, MOSTRATEC Brazil International Science Fair 2015 yang digelar di Brazil, dalam ajang Austin Regional Science Fair 2015, Imam berserta timnya juga mengantongi predikat “Best in Category”. Imam pernah meraih penghargaan sebagai Student Government President 2015-2016.

Segudang prestasi lainnya juga telah diukir remaja yang menyukai hobi basket dan angkat berat ini. Pada tahun 2016, dia berhasil menyabet Piala Perunggu dalam Kategori Engineering (keahlian teknik rekayasa) termasuk dalam berbagai cabang kejuaraan teknik yang diadakan diajang ISWEEP International Science Fair 2016. Imam menempati peringkat 2 dalam Austin Regional Science Fair 2016, dan berhasil membawa pulang Yale Science and Engineering Association Award. Tak hanya penghargaan di bidang science saja, Imam dan tim olahraga basket sekolahnya pun pernah Berjaya dalam pertandingan Basketball Regional Champion.

Deretan prestasi yang diperoleh Imam dan tim sempat menjadi sorotan, karena itu mereka sempat diundang salah satu TV lokal di kota Austin sebagai narasumber untuk menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti berbagai pertandingan dan memperoleh banyak penghargaan.

Imam mengaku dirinya dan tim tidak pernah menganggap remeh setiap kompetisi yang diikuti, itu kuncinya. Baginya semua kompetisi mendebarkan dan punya pengalaman tersendiri. Tim yang solid merupakan faktor terpenting dalam tim, kerja sama dan saling percaya kemampuan masing-masing anggota. Tidak pernah berhenti belajar, karena dengan demikian mereka dapat melatih diri untuk menampilkan karya-karya mereka dan berani berbicara di depan khalayak umum. “Keuntungan lainnya adalah Anda juga dapat belajar dari para murid dan peserta lainnya yang juga jenius mengenai observasi proyek penemuan mereka yang luar biasa. Proyek yang membutuhkan ribuan jam untuk memperoleh hasilnya” kata Imam.

Imam berkisah, ketertarikannya dalam bidang pemrograman komputer berawal dari melihat tayangan di Youtube dan beberapa website pendukung lainnya, dia merasa menemukan dunia baru yang mendorongnya untuk mengembangkan keahliannya.. “Setelah mempelajari bagaimana pemrograman melalui Youtube dan beberapa website lainnya, saya memulai pemrograman riset yang saya lakukan dan mengembangkan keahlian saya lebih lanjut” ujar Imam.

Tak langsung berhasil, itu pasti. Imam pun mengalami hal yang sama, karena dari situlah dia terus berusaha untuk belajar untuk mencapai yang diharapkan. Dalam hal ini, Imam benar-benar menyadari betapa proses pemrograman komputer sangatlah membutuhkan kesabaran ekstra, pasalnya banyak elemen yang sangat penting untuk mencari ‘bug’ lalu berusaha bagaimana memperbaiki program yang sedang ia kerjakan. Butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya, tapi waktu bukan persoalan, karena ketika programnya berhasil, ia merasa puas atas kerja kerasnya.

Dukungan keluarga

Peranan keluarga bagi Iman sangat penting dalam mendorongnya mencapai impian-impiannya. “Keluarga saya adalah faktor pendorong dan sumber motivasi di saat saya sedang membutuhkan dorongan semangat. Ketika mencapai keberhasilan yang besar, mereka jugalah yang memberikan apresiasi terbesar dalam keberhasilan saya” tutur remaja 18 tahun itu.

Untuk pencapaiannya saat ini, Imam belum merasa puas, kendati prestasi gemilang telah diperolehnya di usia muda. Karena itu dia selalu bersyukur dan menjadikan pengalamannya sebagai motivasi. Ke depan masih banyak tantangan dan impian yang belum ia capai. Dia masih ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, menyerap ilmu dan mengembangkan karya-karyanya.

Imam bercita-cita ingin menjadi pengacara di bidang hak paten dan bekerja di Silicon Valley, dimana tempat para ahli komputer bersarang. Dan untuk mencapainya, dia sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mewujudkan harapannya, salah satunya dengan mempelajari bahasa-bahasa pemrograman komputer, seperti “Phyton”. Saat ini, dia sudah menguasai JAVA dan HTML/CSS dan Javascript, dan berharap bisa meningkatkan pengetahuannya dalam hal pengkodean (coding). Di perguruan tinggi nanti dia berencana bergabung dengan organisasi mahasiswa teknik lainnya untuk membangun relasi, juga melakukan berbagai riset dengan para profesor.

Untuk jadi seorang programmer butuh kesabaran besar, kata Imam. Dia pun tak berhenti memberikan motivasi kepada teman-temannya yang juga berminat menekuni bidang IT. Jangan mudah menyerah kata Imam menyemangati, karena ketika kita dihadapkan dengan kesulitan pasti akan ada jalan keluarnya. Di era yang sudah canggih banyak orang berbagi ilmu melalui internet, karena itu tidak perlu risau. “Ada begitu banyak website-website yang dapat memberikan informasi kepada Anda, jadi tidak perlu takut untuk mempelajarinya. Solusi ada di internet, jika Anda merasa mentok dalam kesulitan” paparnya.

Selain menggali ilmu dari berbagai website, Imam pun menyarankan untuk memiliki mentor yang punya pengalaman dan bekerja di bidang ilmu pengetahuan komputer/teknik komputer. “Mereka akan menuntun Anda untuk mendapatkan pengalaman dibidang tersebut” tutupnya.(Kabari1002)