KabariNews – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI mengapresiasi langkah Kongres Amerika Serikat (AS) yang menyetujui perpanjangan program the Generalized System of Preferences (GSP) sampai dengan 31 Desember 2017. Sejak 2013, program ini dihentikan karena alasan dinamika politik di Kongres AS.

“Pemerintah Indonesia sangat menghargai keputusan Kongres AS tersebut terutama di tengah lesunya perekonomian dunia saat ini. Program GSP ini adalah program yang bermanfaat bagi kedua pihak, Indonesia dan AS, baik importir maupun eksportir,” ujar Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerja Sama Perdagangan Internasional Gusmardi Bustami, seperti dilansir dari siaran pers Kemendag, Senin, (29/6)

Persetujuan perpanjangan ini berlaku retroaktif sejak dihentikan tahun 2013 yang lalu. Artinya, para importir AS yang telah membayar bea masuk selama 2 tahun ini akan dikembalikan. RUU GSP yang telah disetujui tersebut saat ini berada di kantor Presiden AS untuk ditandatangani.

Selama dua tahun ini, penerima GSP terus melakukan upaya politik agar Pemerintah dan negara penerima GSP Kongres AS memberikan perhatian. Sebanyak 28 negara-negara termasuk Indonesia bahkan membentuk aliansi yang disebut A-GSP.

“Bagi Indonesia program GSP AS tersebut sangat berarti karena Indonesia adalah pengguna GSP-AS nomor 4 terbesar setelah India, Thailand, dan Brasil. Total seluruh program GSP AS tahun 2014 adalah sebesar USD 18,7 miliar. Indonesia memanfaatkan sekitar USD 1,7 miliar atau 8,8% dari total ekspor Indonesia ke AS,” ujar Gusmardi.

Total ekspor Indonesia ke AS tahun 2014 bernilai USD 19,4 miliar atau meningkat sekitar 0,8% dibanding tahun 2013. Sementara itu, 5 bulan pertama tahun 2015 ekspor Indonesia bernilai USD 6,4 miliar atau sedikit menurun (-0,84%) dibanding periode yang sama tahun 2014.

GSP adalah program perdagangan AS yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Sekitar 4.800 produk dari 127 negara (termasuk Indonesia) penerima GSP yang berhak mendapatkan perlakuan istimewa. Selama ini Indonesia telah memanfaatkan sekitar 652 produk dari jumlah produk yang eligible dalam program GSP-AS tersebut.

Dengan disetujui perpanjangan GSP-AS diharapkan akan memberikan peluang yang lebih baik untuk lebih meningkatkan ekspor ke pasar AS di masa depan. “Dengan GSP ini, semoga target ekspor yang telah dicanangkan Kemendag dapat lebih cepat tercapai,” katanya. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78235

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis

 

 

 

 

kabari store pic 1