KabariNews, Keseriusan Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pengamanan ajang Asian Games terus ditingkatkan, termasuk arahan dan instruksi dari para pimpinan kedua intitusi pemerintah tersebut.

Kapolri,  Jenderal Pol. Tito Karnavian dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan pengarahan dalam rangka pengamanan Asian Games 2018 di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ) Jakarta, Senin (30/07).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam paparnya menjelaskan, bahwa Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah yang ke dua pada Asian Games ke-18 tahun 2018 dan akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus hingga tanggal 2 September 2018 dengan jumlah 17.145 orang atlet dan official.

Beberapa tamu VIP yang dipastikan hadir di antaranya presiden China, Pangeran Bahrain. Pangeran Arab Saudi, dan putra Emir Kuwait.

“Untuk mengantisipasi ancaman yang harus dilakukan yaitu, aksi teror, sabotase, kejahatan konvensional, kemacetan, kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, penembak gelap, aksi ujuk rasa, intimidasi terhadap atlet, serangan cyber crime, dan bencana asap kebakaran hutan di Sumatera Selatan,” tutur Kapolri.

Untuk mengantisipasi hal tersebut  akan melibatkan 37.853 personil yang terdiri dari 27.947 personil Polri, TNI 5.838 personil, dan dari unsur pemerintah daerah sebanyak 3.798 personil.

“Asian Games merupakan event olahraga terbesar setelah olimpiade, stakeholder yang terkait agar membuat posko bersama dan command center yang telah di lengkapi 615 CCTV,” ujar Kapolri.

Kapolri menegaskan, Posko PAM bersama harus disiapkan pada titik-titik PAM, pada berlangsungnya upacara dan pembukaan Asian Games, harus aman karena merupakan momen penting.

Sedangkan dalam memberatan kejahatan konvensional, selama satu bulan terakhir Polri sudah melakukan cipta kondisi dan telah menahan hampir 2.000 pelaku dan 700 tahanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Polda Sumatera Selatan.

“Hubungan internasional yang sudah berjalan dengan baik, harus kita manfaatkan dengan menggunakan jaringan intelijen mereka,” kata Kapolri.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam arahannya menegaskan, Asian Games 2018 harus sukses karena acara tersebut merupakan harga diri bangsa. Polri dan TNI telah menunjukkan kesiapannya untuk pengamanan Asian Games 2018.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan penting Panglima TNI di antaranya, ancaman terorisme, spionase, sabotase makanan, dan keamanan bandara. Sedangkan gangguan lain yang akhir-akhir ini sedang marak, yaitu unjuk rasa (ojek online), dan kriminalitas agar lebih diantisipasi pada saat Asian Games.

“Selain itu, terdapat beberapa hambatan yang harus diperhatikan, yaitu bencana kebakaran hutan agar dipastikan asapnya tidak akan mengganggu pelaksanaan Asian Games,” kata Panglima.

Maka dari itu kata Panglima kembali, telah dilaksanakan penyiraman dari udara dan pembuatan hujan buatan. Hingga saat ini, TNI dan Polri telah menempatkan personilnya di 55 desa untuk mengantisipasi kebakaran hutan.

Wakil Ketua Umum INASGOC, Letjen (Purn) TNI Syafrie Sayamsudin mengatakan, sebagai tuan rumah yang baik INASGOC perlu bekerjasama dengan TNI dan Polri, maupun dengan instansi yang terkait untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi seluruh tamu yang akan datang ke Indonesia.

Di sisi lain Ketua Umum INAPGOC, Raja Sapta Oktohari berterima kasih atas segala dukungan dari stakeholder terkait untuk menyukseskan Asian Games 2018.

Selain Asian Games, akan dilaksanakan Asian Para Games yang akan berlangsung di Jakarta 6-13 Oktober 2018 yang diikuti oleh 4.837 atlet dari 43 negara.

Hadir dalam acara tersebut, para petinggi TNI dan Polri. BIN, BNPT, Katua INASGOC, Ketua INAPGOC, dan para undangan lainnya.