KabariNews – Novelis Halimah Munawir telah merampungkan bukunya yang berjudul Kidung Volendam, buku tersebut menceritakan kisah dua manusia yang menjalin cinta sejati namun terapaut perbedaan culture dan kesenjangan sosial.

Dalam peluncurannya, penulis mengungkapkan, selain angkat cerita cinta sejati, Halimah juga mengangkat tentang wisata, dan seni budaya.

“Buku ini bukan hanya sebuah cerita, tapi juga ada cerita budaya, seni, kuliner dan sebagainya,” ungkap Halimah saat peluncuran bukunya di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.

Lanjutnya, ia berkisah saat menemui kesulitan dalam merampungkan bukunya, “Alhamdulillah, semua dilancarkan, kesulitan tentu memang ada, karena ini menyangkut sejarah juga, sehingga saya harus koordinasi juga dengan yang terkait baik di Volendam maupun yang di Indonesia, khususnya di Banyuwangi, Jawa Timur,” katanya.

Buku yang kini baru dicetak sekitar 300-an ini, direncanakan untuk kedepannya akan di buat film bersama Produser Binsar Sihombing.

“Acara ini turut dihadiri oleh Nur Asia Uno, Dewi Motik Pramono, Binsar Sihombing, para sahabat dan keluarga,” pungkas Halimah yang saat itu  juga merayakan hari  ulang tahunnya ke 54 tahun.

Sinopsis

Cintaku Jika waktu tiba Terbanglah Aku menunggumu Dwight menyanyikan kidungnya setiap waktu sambil menatap perahu-perahu yang berlayar dari balik jendela. Berharap kerinduannya pada Ambarwati cinta sejatinya bisa segera terobati. Namun, tubuhnya terpaku dan langkahnya terhenti oleh Liza, perempuan Belanda yang dinikahinya karena perjodohan.

Rasa hormat pada kedua orangtuanya membuat ia harus mengekang perasaan sendiri dan merelakan dirinya jauh meninggalkan sang kekasih. Tapi, takdir seakan memilih pemiliknya sendiri. Setelah berpuluh tahun berpisah, Dwight akhirnya bertemu dengan Ambarwati berkat usaha David, anak lelakinya. Pertemuan itu pun mengajarkan banyak hal tentang arti pengorbanan, kesetiaan, juga cinta sejati.