KabariNews – Komunitas Paduan Suara Aku Anak Rusun mempersembahkan sebuah karya drama dalam musikal bertajuk Ada Gulali di Hatiku sebagai simbol kebersamaan dan keragaman penghuni rusun yang dituangkan melalui harmoni indah.

Mengangkat cerita dari kehidupan rumah susun di wilayah Jakarta dan sekitar, yang kaya akan keragaman budaya dan lika-likunya. Gelaran tersebut berlangsung di Ciputra Artpreneur Theater – Kuningan, Jakarta Selatan, (21/09).

Jakarta memiliki sekitar 23 buah Rumah Susun (Rusun) yang tersebar di beberapa wilayah. Setiap rusun memiliki banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh seluruh penghuni sesuai dengan kelompok usianya.  Salah satu bentuk kegiatan positif yang dilakukan adalah pelatihan paduan suara.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Komunitas paduan suara yang diikuti oleh penghuni rusun ini dinamakan program Aku Anak Rusun. Persiapan ini telah melalui proses latihan selama 6 bulan dan program ini didukung penuh oleh Perkumpulan Artsip.

Sejumlah 141 anak rusun dan tambahan 20 penari profesional terlibat dalam drama musikal ini. Paduan suara dan penari Aku Anak Rusun terdiri dari usia 6-17 tahun yang berasal dari rusun berbeda-beda. Rusun yang terlibat dalam acara ini diantaranya yaitu Rusun Tipar Cakung, Rusun Pulogebang, Rusun Albo (Cakung Barat), Rusun Tambora, dan Rusun Marunda.

19 lagu anak-anak dan daerah yang dimainkan dalam acara ini, lagu yang di aransemen ulang dengan gaya unik dan nuansa baru dalam durasi 2-3 menit, diantaranya adalah Rasa Sayange, Ampar-Ampar Pisang, Pelangi-Pelangi, Naik Kereta Api, dan masih banyak lagi.

Drama musikal ini juga didukung oleh kolaborasi antara Sekolah Musik Gloriamus, Soundkestra dan Taman Suropati Chambers, bersama dengan penampilan khusus dari idola cilik Naura dan Fira Christiano yang membawakan lagu Beungong Jeumpa dan Yamko Rambe Yamko.

Selain itu, gelaran musical tersebut juga dimeriahkan hadirnya Addie MS yang memipin penonton menyanyikan bersama lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Garuda Pancasila diiringi Parade Bhinneka Tunggal Ika dari guru-guru PAUD Rusun Jakarta dan penampilan khusus Veronica Tan (Istri Ahok) membawakan lagu Ibu Pertiwi dan Kebyar-Kebyar.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Perkumpulan Artsip dan seluruh pihak yang terlibat atas inisiasi diadakannya program Operet Aku Anak Rusun. Semoga  acara ini dapat memberikan pengalaman dan harapan baru kepada anak-anak Indonesia khususnya penghuni rusun akan seni dan budaya,” Papar  Happy Farida Djarot selaku Ketua Penggerak PKK DKI Jakarta.

Drama musikal ini berkisah tentang persahabatan 11 anak dari beragam suku, yang tinggal di rumah susun. Persahabatan mereka terbukti ketika Munil, anak terkecil di antara mereka, menginginkan sebuah boneka. Teman-temannya yang anggota tim bola, berjanji akan membelikan boneka itu jika mereka menang tanding. Masalahnya, mereka ragu bisa menang karena Kakek Gulali yang biasa memberikan mereka gulali keberuntungan, tak pernah muncul lagi.

Vanda Parengkuan sebagai penulis naskah mengatakan, dalam kisah gelaran drama musical ini menunjukkan keragaman, yang merupakan sebuah kekayaan yang patut dibanggakan, “Mengusung tema Ada Gulali di Hatiku sebagai simbol kebhinekaan dan mengangkat keseharian penghuni rusun dari sudut pandang anak-anak penghuni rusun, operet ini menunjukkan bahwa keragaman adalah sebuah kekayaan yang patut dibanggakan sebagai bangsa Indonesia”, ungkap Vanda

Hal senada juga disampaikan oleh sutradara Rita Dewi Saleh, “Gulali merupakan simbol dari keragaman suku dan budaya anak-anak yang tinggal di rumah susun. Perbedaan tersebut yang membuat persahabatan mereka semanis gulali, “ tambah Rita

Ketua Penyelenggara Operet Aku Anak Rusun, Dovieke Angsana memaparkan, gelaran ini digagas bersama Happy Farida Djarot, istri Gubernur DKI dan Veronica Tan, istri Ahok melalui   pengamatan pada kegiatan anak-anak di rusun, “Kami melihat potensi dan bakat yang dapat dikembangkan menjadi sebuah karya seni untuk mereka. Hal ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk anak-anak rusun menujukkan bakat menyanyi atau berakting kepada masyarakat luas, “ pungkas Dovieke.

Save

Save

Save