Suasana Palopo, Sulawesi Selatan  sangat mencekam. Massa begitu beringas membakar kantor Wali Kota Palopo, kantor DPD Golkar juga kantor media lokal Palopo Pos.

Peristiwa kekerasan ini terkait dengan hasil rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah Palopo Sabtu (30/3/2013) yang menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin sebagai pemenang pada putaran kedua pemilihan Wali Kota Palopo. Pendukung Haedir Basir-A Tamrin (HATI) tidak terima, lalu mulai membakar ban-ban di jalan menjelang malam. Tapi hal itu masih bisa diatasi oleh pihak keamanan dari kepolisian.

Namun keesokan harinya, jumlah massa yang berkerumun semakin banyak. Keamanan TNI-Kepolisian setempat yang berjaga dibantu personil dari Polres Luwu, Enrekang, Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur tidak bisa menghalau. Massa terus bergerak menuju kantor Wali Kota Palopo.

Entah apa yang ada di benak massa ini, rupanya para oknum pendukung salah satu Wali Kota yang kalah sudah menyiapkan bom molotov. Massa terbagi-bagi, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan. Ternyata suara datang dari kantor Wali Kota yang kemudian mengeluarkan asap tebal. Mereka membakar kantor tersebut!

Tidak sampai di situ. Massa terus merangsek, melakukan pembakaran lagi di gedung lain, yaitu Kantor DPD Golkar dan media harian Palopo Pos.

Saat ini kondisi Palopo sudah mulai kondusif, namun aparat TNI-POLRI terus berjaga-jaga untuk kemungkinan isu yang berkembang, bahwa pendukung Wali Kota yang menang akan melakukan balasan. Demikian info dari Palopo kepada Kabari. (Buyung Zulfiar).

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?54374

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :