Dr Hj Sylviana Murni, SH, MSi, Deputi Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Sylviana Murni, Deputi Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

 

Adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, akrab disapa Jokowi, yang menggagas pertemuan gubernur/walikota se-ASEAN bertempat di Jakarta (18/9/2013). Tujuannya, mengokohkan posisi negara-negara ASEAN dalam menyambut perdagangan bebas 2015. Banyak kiat terobosan dilakukan, untuk itu Jokowi melantik Dr Hj Sylviana Murni, SH, MSi sebagai Deputi Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta.

Gubernur/Wali Kota dari anggota ASEAN—Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Laos, Myanmar, Viernam dan Kamboja—sepakat dan bersemangat menyambut diberlakukannya perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara pada 2015. Salah satu kiat untuk tetap eksis, bahkan memenangkan persaingan di kancah niaga, seperti digagas Gubernur Jokowi kala itu, adalah dengan menjual produk-produk lokal andalan masing-masing negara.

Pertemuan Gubernur/Wali Kota se-ASEAN atas prakarsa Gubernur Jokowi.

Pertemuan Gubernur/Wali Kota se-ASEAN atas prakarsa Gubernur Jokowi.

Untuk merealisasi gagasan tersebut, pemerintah daerah DKI Jakarta melakukan persiapan-persiapan mulai dari pembenahan infrastruktur hingga melakukan terobosan-terobosan, di antaranya memperbaiki kualitas produk andalan daerah dan menata manajemen produksi sehingga barang-barang tersebut mampu bersaing di pasar ASEAN.

Diketahui, negara-negara ASEAN memiliki banyak kekayaan komoditi berbasis lokal yang orisinal, sangat menarik dan bernilai jual tinggi. Komoditi ini dapat dikelola menjadi potensi pariwisata yang dapat dijual bagi bangsa lain. Dengan kata lain, daya tarik lokal unggulan ini dapat dikemas sedemikian menarik sehingga DKI Jakarta menjadi destinasi pariwisata yang potensial untuk didatangi.

“Tak berlebih, sebab dari segi seni dan budaya Jakarta memiliki banyak sekali daya tarik. Dari yang namanya kriya dengan batik betawinya, kemudian ondel-ondel, lenong yang khas, musik gambang kromong, tari tanjidor, ragam kuliner yang kaya dan masih banyak lagi . Ini semua bisa dikemas menjadi berbagai ragam wisata, misalnya wisata kuliner, wisata Kota Tua yang bernilai sejarah, hingga wisata budaya. Ini semua menjadi daya tarik pariwisata bagi turis asing maupun yang tak kalah adalah turis dari Nusantara sendiri,” urai  Dr Hj Sylviana Murni, SH, MSi yang belum lama dilantik oleh Gubernur Jokowi sebagai Deputi Pariwisata dan Budaya DKI.

Ondel-ondel khas Betawi.

Ondel-ondel khas Betawi.

Ditambahkan oleh Sylviana, negara-negara di ASEAN memiliki kearifan lokal dan kekayaan seni budaya yang bernilai jual tinggi untuk dijadikan sarana pariwisata. Untuk menghadapi perdagangan bebas 2015, kata Sylviana, Gubernur Jokowi menilai penting sekali bila para negara anggota ASEAN bersatu dan bekerja sama agar posisinya menjadi kuat.

Tarian Betawi Abang-None Jakarta.

Tarian Betawi Abang-None Jakarta.

“Bila di Eropa, negara-negara setempat membentuk Uni Eropa, mengapa kita tidak melakukan hal serupa dengan negara-negara sahabat di ASEAN, demikian yang melandasi gagasan Gubernur Jokowi mempertemukan para gubernur/wali kota se-ASEAN beberapa waktu. Turis mana saja dapat melakukan kunjungan wisata ke sepuluh negara anggota ASEAN dalam satu paket. Misalnya untuk wisata kuliner, turis dapat bepergian ke Thailand, lalu Filipina, Indonesia dan lain-lain. Menarik sekali, bukan?”

Untuk menyukseskan program interkoneksi pariwisata negara-negara di ASEAN ini, pemerintah daerah DKI Jakarta terus melakukan persiapan-persiapan dan koordinasi yang intensif dengan negara-negara sahabat tersebut. Digarisbawahi oleh Sylviana Murni, bahwasanya terobosan Gubernur DKI Jakarta ini menuntut semua pihak untuk menciptakan terobosan-terobosan kreatif lainnya. (Mailahana Zahra)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?59670

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis