KabariNews – Film The Perfect  Husband merupakan suguhan visual yang terinspirasi dari novel best seller karya Indah Riyana yang di gawangi oleh rumah produksi Screenplay Films dan Legacy Picture.

Film bergenre drama komedi ini mengangkat tema unik sebagai garis besar jalan cerita, yakni tentang perjodohan. Mendengar kata perjodohan , tentu bagi sebagian orang merasa aneh, sebab siapa yang ingin dijodohhkan? Issue mengenai perjodohan sudah dianggap ketinggalan jaman, sesuatu yang kuno bagi kaum milenial di jaman sekarang,

Di film ini, masalah perjodohan dengan segala twist di dalamnya dapat menjadi issue yang menarik untuk dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia saat menyaksikan di bioskop.  

Berkisah dari seorang anak SMA bernama Ayla (Amanda Rawles) yang belum lulus sekolah, dijodohkan oleh ayahnya, Tio (Slamet Raharjo) dengan seorang pilot mapan bernama Arsen (Dimas Anggara). Bak petir disiang bolong, mendengar kabar tersebut jelas Ayla langsung menolak apalagi ia sudah memiliki kekasih bernama Ando (Maxime Bouttier) penyanyi rock yang urakan, gotik dan bertato. Bagi Ayla, Ando adalah cowok idamannya, bukan Arsen seorang pria kaku.

Arsen pun gigih berusaha mencuri hati Ayla, tapi Ayla selalu bertingkah konyol, menguji kesabaran Arsen supaya Arsen menyerah dan melupakan perjodohannya. Bukan hanya Ayla yang menentang perjodohan ini, kakak Ayla, Dita (Bunga Zainal) dan suaminya Elza (Tanta Ginting) pun sebenernya tidak setuju dengan keputusan ayah Tio.

Kisah perjodohan ini dilakukan bukan tanpa alasan, sebab menurut ayah Tio. Arsen adalah laki-laki yang bisa memberikan masa depan bagi putrinya, bukan ando yang dianggapnya begundal. Tapi Ayla jelas sangat tidak setuju dengan hal itu. Ia pun akhirnya berontak  tapi keadaan malah menjadi lucu. Inilah twist yang disajikan oleh penulis skenario Tisa TS dan Sukhdev Singh di  film The Perfect Husband

Menurut sang sutradara Rudy Aryanto, penonton akan dibuat lebih emosional dengan alur cerita yang dibangun, “Awalnya penonton terbawa dengan suasana situasi cerita yang ringan, kebahagiaan Ayla (tokoh utama) di masa-masa SMA dengan geng sekolahnya dan Ando (kekasih Ayla). Lalu tiba-tiba penonton merasakan kekagetan Ayla mendengar kabar perjodohan, kemudian tertawa terbahak-bahak dengan bumbu komedinya, lalu menjadi serius lagi dengan jalan cerita selanjutnya, “ jelas Rudy saat jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan.

Selain itu, kata dia, “ Akting Dimas Anggara, Amanda Rawles, Maxime Bouttier dan Slamet Rahardjo yang menjadi lead karakter film ini  patut diapresiasi. Meski mereka bukan pelawak, namun mereka dapat membangun suasana film ini menjadi lucu, ini karena chemistry terbangun dengan baik,“ pungkas Rudy.