Hubungan antara Indonesia
dan Malaysia semakin memanas
pasca penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia oleh
Malaysia di Bintan pada 13 Agustus lalu.

Berbagai aksi protes dan kecam dari rakyat kedua belah pihak
belakangan ini semakin seru, sementara jadwal perundingan antar kedua negara
baru akan digelar pada 6 Sepetember 2010. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
akan bertindak sebagai kordinator mewakili Indonesia, didampingi sejumlah tim
ahli.

Menanggapi ‘panasnya’ kedua belah negara, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Djoko Santoso menyatakan salah satu prioritas utama TNI adalah menjaga
integritas Tanah Air dan keselamatan negara, karena itu TNI selalu siap untuk
setiap tugas penyelamatan negara.

“Tugas TNI adalah menjaga kedaulatan negara integritas dan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjaga keselamatan bangsa. Anggota TNI selalu dalam
keadaan siap perang setiap saat karena sudah menjadi tugas pokok dari tentara,”
ungkap Djoko seperti dilansir laman dephan.go.id.

Jenderal Djoko juga menyatakan TNI adalah alat pertahanan
yang tidak bisa melepaskan dari keputusan politik, karena itu TNI akan
bertindak sesuai aturan dan sesuai keputusan politik dan apa yang dilakukan dan
tidak dilakukan TNI itu sesuai dengan keputusan otoritas politik.

Panglima juga menegaskan keutuhan NKRI adalah harga mati bagi setiap masyarakat
Indonesia,
apalagi TNI yang bertugas penjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara.

Untuk Share Artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?35458

Untuk

melihat artikel Jakarta lainnya, Klik

di sini

Klik

di sini
untuk Forum Tanya Jawab


Mohon beri
nilai dan komentar
di bawah artikel ini

_______________________________________________

Supported by :