1. Tepat 20 Oktober 2017 adalah tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang setiap tahun mengusung tema ‘Kerja’ yakni “ Ayo Kerja” (2015), “Kerja Nyata” (2016) dan “Kerja Bersama” (2017). Tiga tema tersebut menghasilkan satu cirri metode kerja pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, yaitu ‘cepat. Dalam tiga tahun masa kepemimpinannya, Presiden menilai sejumlah pembangunan prasarana mulai rampung, bahkan keseluruhan program dalam tiga tahun pemerintahannya mencapai 60 persen dari target yang dijanjikan. Sejumlah proyek yang tertunda lama pun dibereskan dalam tiga tahun pemerintahannya, contohnya jalan tol Palembang-Pemulutan di Palembang. Dan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang direncanakan 29 tahun lalu tapi mangkrak, akhirnya bisa diselesaikan tepat pada peringatan 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK.
  2. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk Amerika Serikat saat hendak menghadiri undangan kemiliteran pihak militer AS, Chief’s of Defense Conference on Cauntry Violet Extrimiest Organization (VEOs) yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2017 di Washington DC. Beberapa saat sebelum keberangkatan Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection. Kejadian ini sudah dilaporkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM dan kepada Presiden Jokowi. Saat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutuskan untuk ke depannya tidak akan memenuhi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS, sampai ada penjelasan resmi dari pihak AS.
  3. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan pernyataan resmi terkait penolakan US Costum dan Border atas rencana kehadiran Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, istri dan rombongan ke Amerika Serikat. Dalam pernyataan resminya, Duta Besar Amerika Joseph Donovan, menyatakan telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, atas ketidaknyamanan yang dialami Nurmantyo. Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta telah dan selalu siap memfasilitasi kehadiran Nurmantyo ke AS.
  4. Masa jabatan Gubernur Djarot Saiful Hidayat resmi berakhir pada 15 Oktober lalu, namun puluhan karangan bunga sebagai bentuk apreasiasi warga DKI atas kepemimpinan Djarot dan Ahok, tampak berjejer di depan Balai Kota sejak sehari sebelum usai masa jabatan. Sebagian besar tulisan yang tertera di sejumlah karangan bunga itu adalah ucapan terima kasih yang ditujukan tak hanya untuk Djarot, tapi juga untuk Gubernur DKI sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
  5. Anies Baswedan dan Sandiaga Uni resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk peridode 2017-2022 di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. Wakil Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat negara menghadiri acara pelantikan yang digelar pada Senin (16/10) pukul 16.00. Tokoh-tokoh politik nasioal juga tampak hadir pada acara tersebut, antara lain Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Agus Yudhoyono yang menjadi pesaing Anies-Sandi dalam pemilihan gubernur tahun lalu, namun Djarot Saiful Hidayat, gubernur sebelumnya tidak tampak dalam acara pelantikan.
  6. Pidato pertama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai pelantikan hari Minggu (15/10) memicu pro-kontra, terutama soal penggunaan kata pribumi dan non pribumi yang dinilai sudah tidak tepat lagi dikemukakan. Banyak pihak yang menyesalkan pernyataan Anies dalam acara Selamatan Jakarta di Balai Kota. Intruksi Presiden No.26/1998 yang diberlakukan mulai 16 September 1998 menyerukan pengertian istilah pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program atau pun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
  7. Setelah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memastikan akan melanjutkan program kerja mantan gubernur terdahulunya dalam bidang layanan publik dan infrastruktur. Namun Sandi juga memastikan program kerja yang dijanjikan selama kampanye yakni One Kecamatan one center for entrepeneurship (OK-OCE) dan rumah dengan uang muka 0% akan segera diwujudkan.
  8. Ketidakhadiran Djarot Saiful Hidayat pada pelantikan Gubernur DKI baru, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Tersebar isu bahwa Djarot memilih berlibur bersama keluarganya dari pada hadir para pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Usai melepas tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, di kawasan Lapangan Banteng, Djarot menyampaikan permintaan maafnya secara pribadi apabila ada kesalahan dan tindakan yang kurang berkenan. “Masing-masing orang mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam diri kami sebagai manusia. Ia membenarkan bahwa dirinya bersama keluarga memanfaatkan waktu untuk liburan.
  9. Untuk pertama kalinya kampanye pariwisata “Wonderful Indonesia” diluncurkan ke berbagai lokasi transportasi umum di ibukota AS. Promosi memanfaatkan bis dan reklame di stasiun kereta bawah tanah juga spot tempat penyewaan sepeda. 7 wisata ditawarkan diantaranya Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat, Lombok, Bali dan Jakarta. Kampanye ini diharapkan bisa menarik wisatawan Amerika untuk mengunjungi berbagai pariwisata Indonesia. Kampanye selama bulan Oktober ini tidak hanya menargetkan AS, tapi juga warga internasional.
  10. Menandai 3 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah elemen buruh dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Refleksi Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, 20 Oktober di depan Istana Negara. Aksi yang digelar hingga larut malam itu terpaksa dibubarkan karena melebihi batas waktu yang ditentukan. Karena dinilai menuju anarkis, 14 mahasiswa diamankan pihak Polda Metro Jaya sebagai tersangka aksi unjuk rasa. Dua diantaranya berinisial IM dan MYS ditahan guna pemeriksaan. Polisi menjerat kedua mahasiwa dengan pasal 160 KUHP tentang penghasutan dan 179 KUHO tentang kekerasan. Sedangkan 12 mahasiwa lainnya dikenakan Pasal 216 KUHP dan 218 KUHP karena melawan aparat.