KabariNews – Seiring berkembangnya teknologi, dunia pendidikan pun ikut berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan dibutuhkan untuk mendampingi generasi milenial yang tumbuh di era teknologi. Untuk melengkapi hal tersebut, diperlukan pembentukan karakter yang inovatif dan peduli lingkungan dengan orientasi global dan berdasar pada kearifan lokal. Unika Atma Jaya sebagai salah satu universitas yang mengadopsi unsur teknologi dan bersiap untuk transformasi digital, bekerja sama dengan Kemenristek Dikti mengadakan seminar pendidikan bertajuk “Membentuk Generasi Inovatif, Peduli, dan Berkarakter Berdasarkan pada Kearifan Lokal dan Berorientasi Global.”

 Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, “Kini perkembangan teknologi kian pesat dan tentunya mempermudah sebagian besar dari aktivitas kita sehari-hari, salah satunya adalah pendidikan, “ tutur Menristekdikti saat menjadi Keynote Speaker pada diskusi Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Kristen Indonesia Atma Jaya (UNIKA), Jakarta,(17/07).

“Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan tentunya akan mempermudah generasi milenial yang tumbuh dan berkembang di era teknologi. Lembaga pendidikan memiliki peran yang cukup penting untuk membentuk generasi penerus yang inovatif, peduli dan berkarakter tentunya atas dasar kearifan lokal dan tetap berorientasi global, ” imbuh Menteri Nasir.

Unika Atma jaya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap bertransformasi secara digital telah siap untuk Go Global dan Go Digital dengan memanfaatkan teknologi di dalam sistem dan metode pendidikan. Atma Jaya kini menggunakan empat software dalam sistem administrasi dan pendidikan, yakni Oracle Campus Solution, Zendesk, Microsoft Office 365 and Augmented Reality (AR).

Seiringan dengan pemanfaatan teknologi dan berorientasi global, Unika Atma Jaya ingin menjadi kampus yang konsisten memberikan dampak sosial pada masyarakat Indonesia. Melalui program-program pemberdayaan masyarakat baik yang dilakukan dari level universitas, program studi hingga mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan dan program pengabdian masyarakat, seperti Rainwater Harvesting (RWH) atau Sistem Pemanenan Air Hujan untuk pengadaan air bersih dan Active Citizen Social Enterprise (ACSE) Leadership Training Program bersama British Council.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UNIKA Atmajaya Dr. Agustinus Prasetyantoko mengatkan, “Kami bertujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa dengan orientasi global dan berdasarkan kearifan lokal yang memiliki wawasan luas dan terdepan. Hal ini kami aplikasikan pada sistem pengajaran dan metode pendidikan berbasis digital dengan penggunaan software terbaru dan juga dalam menanamkan prinsip kemanusian dan sosial di berbagai kegiatan mahasiswa. “ ujar Agustinus.

Selain itu, Elisabeth Rukmini, Ph.D selaku wakil rektor Unika Atma Jaya dalam pemaparan materinya menyampaikan “tren perguruan tinggi di dunia telah memasuki model universitas generasi ketiga atau keempat. Berdasarkan perkembangan universitas, Perguruan tinggi saat ini mengarah pada penguatan universitas kelas dunia, “ ujar Elisabeth.

Bagi Unika Atma Jaya bukan hanya penting menjadi perguruan tinggi kelas dunia tetapi juga tetap menjalankan value yang dihidupi Atma Jaya dengan keunggulan keterlibatan pada komunitas dan diterapkan pada kurikulum yang berbasis kepedulian sosial.