KabariNews – Indonesia dikenal sebagai negara Bhineka Tunggal Ika. Namun, akhir-akhir ini, keharmonisan antara umat beragama terkikis.

Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia, menurut Kepala Satkornas Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Alfa Isnaeni menjelaskan bahwa  perbedaan adalah fitrah sehingga semua manusia wajib saling menerima bukan saling menjelekkan.

“Harus diterima realitas keanekaragaaman bukan untuk dijelek-jelekkan, bukan untuk saling mengatakan saya yang terbaik. Terhadap persoalan agama, ada yang Kristen, ada yang Islam, ada yang Yahudi,  ada yang lain-lain itu keniscayaan, realitas. Maka harus diterima, tidak ada kata untuk saling mencaci maki, untuk tidak hidup bersama,” kata Alfa saat ditemui KabariNews di Hotel Oria, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Salah satu cara menjaga kerukunan adalah memahami bahwa perbedaan itu fitrah. Tuhan menciptakan perbedaan itu keniscayaan. Jika paham tersebut diterima dengan baik maka manusia akan dengan mudah hidup berdampingan.

“Islam itu menurut keyakinan saya Islam itu Rahmat, Islam itu Salamah, keselamatan sehingga ketika rohmah dan salomah  itu tidak ada yang keras-keras, yang keras-keras itu bukan ajaran Islam. Yang keras-keras itu pasti ada model politik yang dipaksakan di agama yang dicampuradukan,” terangnya.

Lebih lanjut, Alfa menekankan bahwa Bansor sebagai penganut Islam moderat dan mewarisi ajaran ulama, wajib membela kaum minoritas untuk mendapat hak-hak mereka sebagai wujud kemanusiaan.

“Kami warga Ansor Banser, kami mewarisi ajaran ulama. Wujudnya kebinekaan itu, Indonesia berdiri atas jasa orang Islam, Kristen dan lainnya, ini warisan yang harus dijaga. Nah, tidak ada salah kita berperan membantu teman-teman Nasrani beribadah, saya tidak menjadi Kristen tapi ini urusan kemanusiaan,” tutupnya.( Kabari1006/foto:1006)