KabariNews  – Pekan mode terbesar se-Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) 2017 sukses digelar untuk ke sembilan kalinya. Pameran fesyen berkelas di Indonesia menjadi event yang paling dinantikan oleh pecinta serta pelaku fesyen Indonesia.

Langkah JFW semakin mantap. Menyambut tren fesyen tahun 2017, pada perhelatan yang berlangsung di Senayan City, 22-28 Oktober lalu ini menjadi ajang para desainer untuk menampilkan koleksi-koleksi terbaru. Semarak JFW 2017 kali ini menghadirkan 3.000 penampilan busana yang turut melibatkan 250 lebih peragaan busana dari karya para desainer yang terbagi dalam 70 fashion show. Panggung JFW dimeriahkan ratusan desainer lokal dan internasional. Desainer internasional yang turut tampil yakni dari Inggris, Jepang, Korea, Thailand, Australia dan India. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak semakin meluas terutama Asia Pasifik dengan visi dan tujuan yang sama yaitu mengembangkan dunia mode Tanah Air.

“JFW tahun ini, kami menampilkan penyegaran yang berbeda dari tahun sebelumnya. Sekitar 150- 200 desainer lokal dan 20 desainer internasional turut bergabung di JFW” kata Direktur Jakarta Fashion Week 2017, Lenni Tedja.

Selama sepekan JFW 2017 menampilkan fashion show kolaborasi dengan para mitra, berbagai organisasi dan pusat kebudayaan internasional. Tak hanya peragaan busana, para pecinta fesyen juga disuguhi dengan beberapa acara yang sangat menarik seperti talkshow, seminar, Buyer’s Room, Factory Visit serta sejumlah prestasi yang diukir melalui partisipasi para desainer di berbagai pentas Internasional. Yang menarik di tahun ini, yakni etalase karya desainer muda Indonesia yang ditempatkan pada showcase di Fashionlink dan Indonesia Fashion Forward, dimana para buyer dari luar maupun dalam negeri yang tertarik bisa langsung membeli.

KIBLAT UTAMA DESAINER INDONESIA

perancangPekan mode memang menjadi arena para desainer atau pemerhati fesyen menunjukkan seni serta kreativitas. Sejumlah desainer yang telah ditempa pengalaman dan prestasi dalam industri fesyen Indonesia menampilkan koleksi terkini, antara lain Anne Avantie, Itang Yunasz, Musa Widyatmodjo, Didi Budiardjo, Ivan Gunawan, Rudi Chandra, Billy Tjong, Danar Hadi, Hannie Hatanto, Paulina Katarina, Peggy Hartanto, Yosafat Dwi Kurniawan, Rani Hatta Gloria Agatha, Iwet Ramadhan, Jenahara, Barli Asmara dan Lenny Agustin, Tex Saverio dll. Sementara para pecinta modest wear tahun depan diarahkan oleh desainer muda yang tak kalah berprestasi seperti Etu by Restu Anggarini, Norma Hauri, Dian Pelangi, Jenahara, Ria Miranda, Rani Hatta dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari ratusan peragaan koleksi busana yang dipamerkan, muncul berbagai prediksi tren yang akan menghiasi industri mode pada setahun mendatang. Mulai dari tema feminin, glamor hingga nuansa retro menghiasi runway. Tak hanya desainer, sejumlah pesohor pun ikut mengeluarkan lini busananya.

Tren warna pun turut menonjol di pagelaran ini. Warna biru diprediksi akan menjadi tren untuk setahun ke depan. Warna denim blue juga diangkat oleh kolaborasi Patrick Owen dengan AkzoNobel/ Dulux. Kakak beradik Faustine Arthaputri dan Eda Arthaputri dalam label Milcah pun turut menyertakan warna-warna biru senada. Tak ketinggalan Restu Anggraeni dalam label Etu juga memunculkan denim blue. Sebelumnya di panggung fesyen dunia, seperti di New York Fashion misalnya beberapa koleksi dari rumah mode ternama juga mengeluarkan koleksi warna biru untuk koleksi Spring/Summer 2017. (1001)