Kebebasan berpikir untuk menumbuhkan karya tidak harus menunggu usia tua, karena usia dan kesempatan bukan menjadi tolak ukur untuk berkarya. Tapi niat untuk melakukan itu yang disesuaikan dengan kamampuan diri menjadi kunci seseorang  untuk berkarya.

Bagi Regina Rengganis berkarya di usia muda merupakan suatu tantangan untuk menempa jatidiri menuju suatu kedewasaan. Regina Rengganis mencoba menyelaraskan apa yang ada pada dirinya antara niat dan kemampuannya agar tercipta sebuah karya yang bisa membuat dirinya bahagia dan bisa dinikmati oleh orang lain.

Meskipun Rere panggilan akrabnya, saat ini lebih memilih pada karirnya sebagai seorang artis, dalam benak hati Rere masih ada keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi. Karena menurutnya, pendidikan juga penting dalam meniti kehidupannya.

Rere yang lahir di Medan tanggal 2 April 1998, dari pasangan Herianto Winata dan Erna Sukmawati ini, pada awalnya merupakan seorang model yang ia geluti sejak kecil. Ketertarikan Rere di dunia model  terinspirasi dari ibunya yang saat mudanya juga menjadi seorang  model. Di samping bakat alaminya yang ia miliki, postur tubuh Rere sangat memungkinkan untuk mengikuti jejak ibunya. Alhasil, Rere pernah menjadi model sampul majalah remaja dan menjadi model iklan.

Setelah lulus Sekolah menengah atas (SMA) di tahun 2015, Rere memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan mencoba keberuntungannya di dunia entertainment di bawah naungan People Management. Kiprah di dunia model itu pun terus ia geluti. Saat di Jakarta Rere mencoba mengadu nasib dengan mengikuti pemilihan model yang diselenggarakan oleh majalah remaja Yess!. Nasib membawa lain, di dunia model keberuntungan Rere belum berbicara banyak. Kesuksesan yang ia dambakan di dunia model belum membuahkan hasil maksimal.

Rere tetap pada keteguhan hatinya untuk terus menggeluti dunia model. Ia berpikir untuk apa datang jauh-jauh dari Medan dan ia tidak ingin mengecewakan keluarganya. Ia terus berusaha untuk menggapai keinginannya. Lambat laun, bintang berpihak pada diri Rere, tawaran-tawaran untuk menjadi model  terus mengalir. Rere pun pernah menjadi model di sampul majalah ibukota. Hingga pada suatu ketika Rere mendapat tawaran untuk berkiprah di dunia film.

Angin segar mengembus pada diri Rere, tawaran untuk bermain di film yang berjudul “Demona” tidak tanggung-tanggung. Di film itu, Rere mendapat peran sebagai Demona. Menurutnya, peran yang diberikan padanya merupakan tantangan baginya. Bagaimana tidak, Rere yang baru pertama kali main film, langsung diberi peran utama sebagai Demona. Film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini bernuansa horor yang diputar perdana pada tanggal 10 September 2015.

Sukses membintangi film Demona, tidak membuat gadis keturunan Tionghoa ini, lantas berbesar hati, ia terus belajar dalam dunia akting.  Hingga di tahun yang sama, Rere mendapat kesempatan untuk membuktikan kepiawaiannya dalam dunia akting. Kali ini, ia bermain dalam film berjudul “Ngenest”. Di sini Rere berperan sebagai Nadia bersama Ernest Prakasa. Dalam fim ini, lagi-lagi  menjadi tantangan buatnya. Karena baru pertama kali Rere bermain dalam film komedi. Pengalaman Rere dalam dunia peran pun bertambah.

Debut Rere di dunia akting tidak berhenti. Di tahun 2016, Rere mendapat kesempatan bermain film dengan Raditya Dika dalam film komedi romantis yang berjudul  “Koala Kumal”. Kali ini, Rere berakting sebagai seorang cewek yang diputusin oleh cowoknya. Meski berperan sebaga pemeran pendukung, membuat Rere tidak berkecil hati. Justru, ia bangga bisa bermain dengan orang-orang seperti Raditya Dika yang telah lama menggeluti dunia hiburan di tanah air.

Setelah sukses bermain di film Koala Kumal, kembali Rere mendapat tawaran untuk bermain dalam film drama komedi yang berjudul “8 Hari Menaklukan Cowo”. Di sini Rere mendapat peran sebagai Lala. Film yang menceritakan latar belakang kehidupan dan romantisme anak SMA ini membuat sosok Rere full acting. Dimana, dalam film ini Rere berperan sabagai sosok Lala seorang remaja pelajar SMA dengan romantika kehidupannya yang sesuai dengan usianya saat itu.

Tidak hanya bermain dalam film layar lebar, anak pertama dari 3 bersaudara ini, melanjutkan debutnya dalam layar kaca. Di tahun 2016, Rere juga berakting dalam FTV yang berjudul “Sedapnya Cinta Dalam Tahu Pedas”, sebagai Viona. Kemudian FTV berjudul “26 Hari 26 Permintaan”, sebagai Mariska.

Di tahun 2017, Rere kembali berakting  di layar lebar. Ia bermain  di beberapa film, di antaranya  film yang berjudul “Sweet 20”, sebagai seorang suster, kemudian “Petak Umpet Minako”, sebagai Vinda, dan “The Mannequins” yang diproduksi oleh SAS Film. Di tahun ini juga, Rere sempat bermain sinetron dengan judul “Gatot Kaca”.

Kiprah Rere di dunia film terus berlanjut dengan film “Blue Bell” yang ia bintangi dan yang ditayangkan di biokop-bioskop di seluruh Indonesia pada 5  April 2018. Rere mendapat peran utama sebagai Blue Bell. Baginya peran yang ia bawakan sangat menantang, dimana ia harus memenuhi tuntutan peran sebagai sosok Blue Bell, seorang  penyanyi yang bisa mengendarai skuter, dan menyukai selancar.

Rere mengakui, peran yang ia bawakan dalam film Blue Bell sebenarnya sangat berat. Namun, ia mencoba untuk tetap profesional untuk memenuhi tuntutan peran. Tak segan-segan ia bertanya dan menimba ilmu pada orang-orang yang berada di sekitarnya. Berlatih memainkan alat musik, menyanyi, mengendarai skuter, hingga berlatih selancar pun ia lakukan demi tuntutan peran.

Film yang bergenre romatisme dengan lokasi syuting  di Bali ini, menceritakan pertemuan Blue Bell dengan seorang pemuda yang singgah di Bali. Cerita cinta muncul setelah pertemuan mereka. Kisah yang dalam dibangun guna mengajak penonton lebih jauh untuk memahami lebih jauh lagi tentang makna ketulusan cinta dan keberanian untuk mengambil pilihan. Tidak hanya itu, dalam film ini juga terkandung makna persahabatan yang hangat dan dukungan orang-orang di sekitar di saat-saat sulit untuk mengambil suatu keputusan.

Meskipun sudah menjadi seorang artis, tidak lantas  kehidupan Rere berubah. Ia tetap menjadi sosok Regina Rengganis  seperti dulu. Sosok Rere yang murah senyum, tidak sombong, dan tampil apa adanya tanpa dibuat-buat. Hal itu, juga dapat dilihat pada diri Rere dalam kesehariannya. Ia tidak mewajibkan dirinya untuk melakukan perawatan wajah secara khusus, cukup sewajarnya.

Saat ditemui Kabari di sela-sela acara launching film Blue Bell di Yello Hotel Surabaya, Jawa Timur, Rere mengungkapkan, bahwa di setiap harinya ia menyempatkan diri untuk olahraga meski hanya sebentar dan menjaga pola makan serta istirahat yang cukup.

Rere juga menuturkan, dirinya akan terus eksis mewarnai dunia perfilman di Indonesia. Dan dirinya bersyukur, keluarganya dan orang-orang di sekitarnya  mendukung apa yang telah ia putuskan untuk berkarya dalam dunia hiburan.